250 Contoh Judul Skripsi Hubungan Internasional
Jika kamu sedang mencari judul skripsi Hubungan Internasional, maka artikel ini merupakan sumber inspirasi yang tepat untukmu. Kami menyediakan berbagai referensi judul skripsi Hubungan Internasional yang dapat menjadi panduan bagi penelitianmu.
Keputusan dalam menentukan judul skripsi adalah langkah awal yang sangat penting dalam menyelesaikan tugas akademik ini. Memilih judul skripsi Hubungan Internasional yang sesuai dengan minatmu akan memberikan dampak positif pada proses penelitian dan penulisan, membuatnya menjadi lebih menyenangkan dan bermakna. Oleh karena itu, kami ingin membantu dengan menyajikan berbagai opsi judul skripsi Hubungan Internasional yang menarik.
Bidang Hubungan Internasional menawarkan berbagai topik menarik yang dapat kamu eksplorasi. Kamu dapat meneliti isu-isu keamanan global, diplomasi multilateral, konflik regional, perdagangan internasional, atau isu-isu kemanusiaan. Contoh judul skripsi yang dapat menjadi referensi adalah “Dinamika Konflik Timur Tengah dalam Konteks Politik Regional,” “Peran Organisasi Internasional dalam Penanganan Perubahan Iklim,” atau “Pengaruh Globalisasi Terhadap Ekonomi Negara-Negara Berkembang di Asia.”
Kami berharap contoh-contoh judul skripsi Hubungan Internasional tersebut dapat memberikan inspirasi bagi kamu dalam menentukan judul skripsi yang sesuai dengan minat dan tujuan penelitianmu di bidang Hubungan Internasional. Jangan ragu untuk mengeksplorasi topik-topik lain yang relevan dan menarik di dalam disiplin ilmu ini. Semoga sukses dalam menyelesaikan tugas akademik dan penelitianmu!
Contoh Judul Skripsi Hubungan Internasional
1. Implikasi Strategi Diplomasi Ekonomi Tiongkok terhadap Keamanan Regional Asia Tenggara
2. Analisis Peran Negara Kepulauan Teritorial dalam Penentuan Batas Laut Wilayah ZEE
3. Dampak Globalisasi terhadap Politik Identitas dalam Hubungan Internasional
4. Peran Media Sosial dalam Pemberdayaan Aktivis Hak Asasi Manusia di Negara-negara Otoriter
5. Konflik Sumber Daya di Laut Tiongkok Selatan: Perspektif Hukum Internasional
6. Dinamika Hubungan Diplomatik antara Arab Saudi dan Iran dalam Konteks Kekuasaan Regional
7. Analisis Konflik Antara Israel dan Palestina: Perspektif Realisme dan Konstruktivisme
8. Peran Aktor Non-Negara dalam Diplomasi Lingkungan Global
9. Implikasi Kebijakan Ekonomi AS terhadap Hubungan Amerika Serikat-Tiongkok
10. Dampak Revolusi Teknologi Terhadap Keamanan Cyber Internasional
11. Peran Organisasi Internasional dalam Penyelesaian Konflik Regional di Afrika
12. Analisis Perang Dagang AS-Tiongkok dan Dampaknya terhadap Ekonomi Global
13. Konflik Etnis dan Identitas Nasional di Eropa: Studi Kasus Krisis Migrasi
14. Dinamika Aliansi Militer di Asia Pasifik: Tantangan dan Prospek Kerjasama Keamanan
15. Analisis Peran G20 dalam Mengatasi Krisis Ekonomi Global
16. Perang Informasi dan Pengaruhnya dalam Hubungan Internasional
17. Dampak Perubahan Iklim terhadap Keamanan Internasional
18. Analisis Peran Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) dalam Penanganan Krisis Demokrasi di Amerika Latin
19. Peran ASEAN dalam Penyelesaian Konflik di Kawasan Asia Tenggara
20. Dinamika Hubungan China-Jepang dan Implikasinya terhadap Keamanan Regional di Asia Timur
21. Analisis Keterlibatan Aktor Non-Negara dalam Konflik Suriah
22. Peran Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Penanganan Krisis Kemanusiaan
23. Dinamika Hubungan Uni Eropa-Rusia dan Implikasinya terhadap Keamanan Energi
24. Analisis Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Negara-negara Amerika Latin
25. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Menangani Ancaman Terorisme
26. Analisis Konflik Israel-Palestina dari Perspektif Keamanan Manusia
27. Dampak Integrasi Ekonomi Eropa terhadap Hubungan Transatlantik
28. Peran Media Massa dalam Diplomasi Publik dalam Era Digital
29. Analisis Kebijakan Imigrasi di Negara-negara Eropa dan Implikasinya terhadap Keamanan dan Identitas Nasional
30. Peran Negara-negara BRICS dalam Membentuk Tatanan Ekonomi Dunia Baru
31. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jepang Pasca-Perang Dunia II
32. Perang Asimetris dan Tantangan bagi Keamanan Internasional
33. Analisis Hubungan China-Afrika dalam Konteks Ekonomi dan Investasi
34. Peran Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam Mengatasi Sengketa Perdagangan Antar Negara
35. Analisis Kebijakan Keamanan Energi Uni Eropa dan Implikasinya terhadap Hubungan Luar Negeri
36. Dinamika Hubungan India-Pakistan dan Potensi Ancaman Keamanan Nuklir di Asia Selatan
37. Analisis Peran Pemerintah dalam Mempromosikan Hak Asasi Manusia dalam Hubungan Internasional
38. Peran ASEAN dalam Penyelesaian Konflik Laut Tiongkok Selatan
39. Analisis Kebijakan Luar Negeri Rusia dalam Konflik Ukraina
40. Peran Aktor Non-Negara dalam Membangun Keamanan Kolaboratif di Kawasan Asia Timur
41. Analisis Perjanjian Perdagangan Bebas dan Implikasinya terhadap Ekonomi Global
42. Peran Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam Menangani Isu-isu Kontemporer Umat Islam
43. Analisis Hubungan Iran-Arab Saudi dan Dampaknya terhadap Stabilitas di Timur Tengah
44. Peran PBB dalam Penyelesaian Konflik Sudan Selatan
45. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jepang terhadap Kawasan Arktik dan Implikasinya terhadap Keamanan Regional
46. Dinamika Hubungan ASEAN-India dalam Bidang Ekonomi dan Keamanan
47. Analisis Konflik Ukraina dari Perspektif Realisme Neoklasik
48. Peran Aktor Non-Negara dalam Penanganan Krisis Kemanusiaan di Timur Tengah
49. Analisis Peran Media Sosial dalam Proses Demokratisasi di Negara-negara Arab
50. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mengatasi Ancaman Terorisme di Asia Tengah
51. Analisis Konflik etnis Rohingya dan Implikasinya terhadap Keamanan Regional di Asia Tenggara
52. Peran Negara-negara ASEAN dalam Mendorong Kerjasama Regional di Asia Tenggara
53. Analisis Kebijakan Luar Negeri Turki dalam Konteks Krisis Suriah
54. Dampak Revolusi Teknologi Komunikasi terhadap Diplomasi Publik dalam Hubungan Internasional
55. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mengatasi Ancaman Kemanusiaan di Asia Tengah
56. Analisis Konflik Sudan Selatan dari Perspektif Teori Keamanan Kompleks
57. Peran Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Global
58. Analisis Kebijakan Luar Negeri Australia terhadap Kawasan Pasifik dan Implikasinya
59. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Ekonomi dan Keamanan
60. Analisis Konflik Yaman dari Perspektif Realisme Struktural
61. Peran Aktor Non-Negara dalam Mempromosikan Perdamaian dan Keamanan Global
62. Analisis Kebijakan Luar Negeri Korea Utara dalam Konteks Program Nuklir
63. Peran Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam Menangani Konflik di Timur Tengah
64. Analisis Konflik Israel-Palestina dari Perspektif Teori Konflik
65. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Lingkungan Internasional
66. Analisis Kebijakan Luar Negeri Brasil dalam Konteks Hubungan Selatan-Selatan
67. Dinamika Hubungan ASEAN-Amerika Serikat dalam Bidang Ekonomi dan Keamanan
68. Analisis Konflik Libya dari Perspektif Teori Realisme Neoklasik
69. Peran Organisasi Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) dalam Memperkuat Kerjasama Ekonomi Regional
70. Analisis Kebijakan Luar Negeri Rusia terhadap Eropa Timur dan Implikasinya
71. Dinamika Hubungan ASEAN-Australia dalam Bidang Ekonomi dan Keamanan
72. Analisis Konflik Darfur dari Perspektif Teori Konstruktivisme
73. Peran Aktor Non-Negara dalam Penyelesaian Konflik Etnis di Balkan
74. Analisis Kebijakan Luar Negeri India dalam Konteks Keamanan Laut dan Maritim
75. Dinamika Hubungan ASEAN-Jepang dalam Bidang Ekonomi dan Keamanan
76. Analisis Konflik Kongo dari Perspektif Teori Keamanan Manusia
77. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mempromosikan Keamanan
78. Analisis Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Latin dan Karibia
79. Dinamika Hubungan ASEAN-Timur Tengah dalam Bidang Ekonomi dan Keamanan
80. Analisis Konflik Somalia dari Perspektif Teori Resolusi Konflik
81. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Keberlanjutan Pembangunan Global
82. Analisis Kebijakan Luar Negeri Prancis terhadap Afrika dan Implikasinya
83. Dinamika Hubungan ASEAN-Rusia dalam Bidang Ekonomi dan Keamanan
84. Analisis Konflik Sudan dari Perspektif Teori Struktural
85. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mempromosikan Kerjasama Keamanan Regional
86. Analisis Kebijakan Luar Negeri China terhadap Kawasan Asia Tengah dan Implikasinya
87. Dinamika Hubungan ASEAN-Korea Selatan dalam Bidang Ekonomi dan Keamanan
88. Analisis Konflik Kolombia dari Perspektif Teori Perdamaian
89. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Pariwisata Internasional
90. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jerman dalam Konteks Integrasi Eropa
91. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Lingkungan dan Keberlanjutan
92. Analisis Konflik Kashmir dari Perspektif Teori Identitas
93. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Menangani Ancaman Terorisme di Asia Tenggara
94. Analisis Kebijakan Luar Negeri Inggris terhadap Uni Eropa dan Brexit
95. Dinamika Hubungan ASEAN-India dalam Bidang Keamanan Maritim
96. Analisis Konflik Sudan Selatan dari Perspektif Teori Keamanan Manusia
97. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Keamanan Energi Regional
98. Analisis Kebijakan Luar Negeri Arab Saudi dalam Konteks Persaingan Regional
99. Dinamika Hubungan ASEAN-Amerika Serikat dalam Bidang Keamanan Maritim
100. Analisis Konflik Filipina dari Perspektif Teori Resolusi Konflik
101. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Membangun Infrastruktur Regional
102. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jepang terhadap Korea Utara dan Implikasinya
103. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Pariwisata
104. Analisis Konflik Yemen dari Perspektif Teori Realisme
105. Peran Aktor Non-Negara dalam Penanganan Krisis Pengungsi Global
106. Analisis Kebijakan Luar Negeri Indonesia terhadap Pulau-pulau Natuna dan Konflik Laut Tiongkok Selatan
107. Dinamika Hubungan ASEAN-Rusia dalam Bidang Energi
108. Analisis Konflik Israel-Palestina dari Perspektif Teori Konstruktivisme
109. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mempromosikan Kerjasama Ekonomi Regional
110. Analisis Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Tengah dan Karibia
111. Dinamika Hubungan ASEAN-Timur Tengah dalam Bidang Investasi
112. Analisis Konflik Afghanistan dari Perspektif Teori Keamanan Manusia
113. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Keberlanjutan Lingkungan Global
114. Analisis Kebijakan Luar Negeri Prancis terhadap Afrika Sub-Sahara dan Implikasinya
115. Dinamika Hubungan ASEAN-Korea Selatan dalam Bidang Budaya
116. Analisis Konflik Kashmir dari Perspektif Teori Realisme Neoklasik
117. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Menangani Ancaman Keamanan Transnasional
118. Analisis Kebijakan Luar Negeri China terhadap Kawasan Asia Tenggara dan Implikasinya
119. Dinamika Hubungan ASEAN-Jepang dalam Bidang Teknologi
120. Analisis Konflik Kolombia dari Perspektif Teori Konflik Sosial
121. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Keamanan Maritim Regional
122. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jerman terhadap Uni Eropa dan Integrasi Eropa
123. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Investasi Infrastruktur
124. Analisis Konflik Nagorno-Karabakh dari Perspektif Teori Identitas
125. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mempromosikan Kerjasama Keuangan Regional
126. Analisis Kebijakan Luar Negeri Inggris terhadap Hubungan Transatlantik
127. Dinamika Hubungan ASEAN-Amerika Serikat dalam Bidang Pertahanan
128. Analisis Konflik Mali dari Perspektif Teori Perdamaian
129. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Sosial Budaya Internasional
130. Analisis Kebijakan Luar Negeri Arab Saudi terhadap Krisis Kemanusiaan di Yaman
131. Dinamika Hubungan ASEAN-Amerika Serikat dalam Bidang Keamanan Energi
132. Analisis Konflik Ukraina dari Perspektif Teori Konstruktivisme
133. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mengatasi Ancaman Keamanan Siber
134. Analisis Kebijakan Luar Negeri Brasil terhadap Hubungan Selatan-Selatan dan Kerjasama Selatan-Selatan
135. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Lingkungan dan Keberlanjutan
136. Analisis Konflik Kongo dari Perspektif Teori Realisme
137. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Keberlanjutan Pembangunan Ekonomi Global
138. Analisis Kebijakan Luar Negeri Rusia terhadap Kawasan Asia Tengah dan Implikasinya
139. Dinamika Hubungan ASEAN-Korea Selatan dalam Bidang Pendidikan
140. Analisis Konflik Sudan Selatan dari Perspektif Teori Keamanan Manusia
141. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mempromosikan Keamanan Maritim Regional
142. Analisis Kebijakan LuarNegeri India terhadap Pakistan dan Implikasinya
143. Dinamika Hubungan ASEAN-Australia dalam Bidang Keamanan Maritim
144. Analisis Konflik Somalia dari Perspektif Teori Konflik Sosial
145. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Keuangan Internasional
146. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jepang terhadap Wilayah Laut Tiongkok Timur dan Selatan
147. Dinamika Hubungan ASEAN-Rusia dalam Bidang Pariwisata
148. Analisis Konflik Sudan dari Perspektif Teori Resolusi Konflik
149. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Membangun Infrastruktur Transportasi Regional
150. Analisis Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat terhadap Amerika Tengah dan Karibia
151. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Pariwisata
152. Analisis Konflik Afghanistan dari Perspektif Teori Keamanan Manusia
153. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Keberlanjutan Lingkungan Global
154. Analisis Kebijakan Luar Negeri Indonesia terhadap Pulau-pulau Natuna dan Konflik Laut Tiongkok Selatan
155. Dinamika Hubungan ASEAN-Rusia dalam Bidang Energi
156. Analisis Konflik Israel-Palestina dari Perspektif Teori Konstruktivisme
157. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mempromosikan Kerjasama Ekonomi Regional
158. Analisis Kebijakan Luar Negeri China terhadap Kawasan Asia Tenggara dan Implikasinya
159. Dinamika Hubungan ASEAN-Jepang dalam Bidang Teknologi
160. Analisis Konflik Kolombia dari Perspektif Teori Konflik Sosial
161. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Keamanan Maritim Regional
162. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jerman terhadap Uni Eropa dan Integrasi Eropa
163. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Investasi Infrastruktur
164. Analisis Konflik Nagorno-Karabakh dari Perspektif Teori Identitas
165. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Menangani Ancaman Keamanan Transnasional
166. Analisis Kebijakan Luar Negeri Prancis terhadap Afrika Sub-Sahara dan Implikasinya
167. Dinamika Hubungan ASEAN-Korea Selatan dalam Bidang Budaya
168. Analisis Konflik Kashmir dari Perspektif Teori Realisme Neoklasik
169. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Keamanan Maritim Regional
170. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jerman terhadap Uni Eropa dan Integrasi Eropa
171. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Investasi Infrastruktur
172. Analisis Konflik Nagorno-Karabakh dari Perspektif Teori Identitas
173. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Menangani Ancaman Keamanan Transnasional
174. Analisis Kebijakan Luar Negeri Prancis terhadap Afrika Sub-Sahara dan Implikasinya
175. Dinamika Hubungan ASEAN-Korea Selatan dalam Bidang Budaya
176. Analisis Konflik Kashmir dari Perspektif Teori Realisme Neoklasik
177. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Keamanan Maritim Regional
178. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jerman terhadap Uni Eropa dan Integrasi Eropa
179. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Investasi Infrastruktur
180. Analisis Konflik Nagorno-Karabakh dari Perspektif Teori Identitas
181. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Menangani Ancaman Keamanan Transnasional
182. Analisis Kebijakan Luar Negeri Prancis terhadap Afrika Sub-Sahara dan Implikasinya
183. Dinamika Hubungan ASEAN-Korea Selatan dalam Bidang Budaya
184. Analisis Konflik Kashmir dari Perspektif Teori Realisme Neoklasik
185. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Keamanan Maritim Regional
186. Analisis Kebijakan LuarNegeri Jerman terhadap Uni Eropa dan Integrasi Eropa
187. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Investasi Infrastruktur
188. Analisis Konflik Nagorno-Karabakh dari Perspektif Teori Identitas
189. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Menangani Ancaman Keamanan Transnasional
190. Analisis Kebijakan Luar Negeri Prancis terhadap Afrika Sub-Sahara dan Implikasinya
191. Dinamika Hubungan ASEAN-Korea Selatan dalam Bidang Budaya
192. Analisis Konflik Kashmir dari Perspektif Teori Realisme Neoklasik
193. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Keamanan Maritim Regional
194. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jepang terhadap Wilayah Laut Tiongkok Timur dan Selatan
195. Dinamika Hubungan ASEAN-Australia dalam Bidang Keamanan Maritim
196. Analisis Konflik Somalia dari Perspektif Teori Konflik Sosial
197. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Kerjasama Keuangan Internasional
198. Analisis Kebijakan Luar Negeri China terhadap Kawasan Asia Tenggara dan Implikasinya
199. Dinamika Hubungan ASEAN-Jepang dalam Bidang Teknologi
200. Analisis Konflik Kolombia dari Perspektif Teori Konflik Sosial
201. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mempromosikan Kerjasama Ekonomi Regional
202. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jerman terhadap Uni Eropa dan Integrasi Eropa
203. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Investasi Infrastruktur
204. Analisis Konflik Nagorno-Karabakh dari Perspektif Teori Identitas
205. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Keberlanjutan Lingkungan Global
206. Analisis Kebijakan Luar Negeri Prancis terhadap Afrika Sub-Sahara dan Implikasinya
207. Dinamika Hubungan ASEAN-Korea Selatan dalam Bidang Budaya
208. Analisis Konflik Kashmir dari Perspektif Teori Realisme Neoklasik
209. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Menangani Ancaman Keamanan Transnasional
210. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jepang terhadap Wilayah Laut Tiongkok Timur dan Selatan
221. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Lingkungan Global
222. Analisis Kebijakan Luar Negeri Prancis terhadap Afrika Sub-Sahara dan Implikasinya
223. Dinamika Hubungan ASEAN-Korea Selatan dalam Bidang Budaya
224. Analisis Konflik Kashmir dari Perspektif Teori Realisme Neoklasik
225. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Menangani Ancaman Keamanan Transnasional
226. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jepang terhadap Wilayah Laut Tiongkok Timur dan Selatan
227. Dinamika Hubungan ASEAN-Australia dalam Bidang Keamanan Maritim
228. Analisis Konflik Somalia dari Perspektif Teori Konflik Sosial
229. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Keuangan Internasional
230. Analisis Kebijakan Luar Negeri China terhadap Kawasan Asia Tenggara dan Implikasinya
231. Dinamika Hubungan ASEAN-Jepang dalam Bidang Teknologi
232. Analisis Konflik Kolombia dari Perspektif Teori Konflik Sosial
233. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mempromosikan Ekonomi Regional
234. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jerman terhadap Uni Eropa dan Integrasi Eropa
235. Dinamika Hubungan ASEAN-Tiongkok dalam Bidang Investasi Infrastruktur
236. Analisis Konflik Nagorno-Karabakh dari Perspektif Teori Identitas
237. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Lingkungan Global
238. Analisis Kebijakan Luar Negeri Prancis terhadap Afrika Sub-Sahara dan Implikasinya
239. Dinamika Hubungan ASEAN-Korea Selatan dalam Bidang Budaya
240. Analisis Konflik Kashmir dari Perspektif Teori Realisme Neoklasik
241. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Menangani Ancaman Keamanan Transnasional
242. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jepang terhadap Wilayah Laut Tiongkok Timur dan Selatan
243. Dinamika Hubungan ASEAN-Australia dalam Bidang Keamanan Maritim
244. Analisis Konflik Somalia dari Perspektif Teori Konflik Sosial
245. Peran Aktor Non-Negara dalam Mendorong Keuangan Internasional
246. Analisis Kebijakan Luar Negeri China terhadap Kawasan Asia Tenggara dan Implikasinya
247. Dinamika Hubungan ASEAN-Jepang dalam Bidang Teknologi
248. Analisis Konflik Kolombia dari Perspektif Teori Konflik Sosial
249. Peran Organisasi Kerjasama Shanghai dalam Mempromosikan Ekonomi Regional
250. Analisis Kebijakan Luar Negeri Jerman terhadap Uni Eropa dan Integrasi Eropa
Kami berharap judul skripsi Hubungan Internasional dapat memberikan panduan yang terperinci dan komprehensif kepada Anda yang sedang mencari judul skripsi. Tujuan kami adalah membimbing Anda dalam memilih topik yang sesuai dan menarik untuk penelitian Anda.
Pertama-tama, sebelum Anda mulai mencari judul skripsi Hubungan Internasional, penting untuk mempertimbangkan minat pribadi Anda. Memilih topik yang sesuai dengan minat Anda akan membantu Anda tetap termotivasi dan bersemangat selama proses penelitian. Ketertarikan terhadap topik tersebut akan membuat Anda lebih bersemangat untuk menjelajah dan menggali lebih dalam dalam penelitian Anda.
Selama proses pemilihan judul skripsi Hubungan Internasional, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dosen pembimbing Anda. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam bidang studi yang Anda geluti. Dosen pembimbing dapat memberikan wawasan yang berharga, membantu Anda mempersempit pilihan judul skripsi Hubungan Internasional, dan memberikan panduan selama proses penelitian. Diskusikan ide-ide Anda dengan mereka, mintalah masukan, dan terimalah saran dengan baik.
Artikel Terbaru
Buah yang Mirip Kolang Kaling: Asyiknya Menelusuri Kelezatan yang Unik
Berwirausaha sejak Dini Dapat Melatih Kreativitas dan Kemandirian Generasi Muda
Di Daerah Industri Gas, Korosi Bukanlah Hal Asing
Seorang Dosen swasta yang mengajar di bidang sosial. Sangat menyukai membaca dan bercerita View all posts by Dundun
Tulis Komentar Anda Cancel reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
- Esai Akademik
Politik dan Hubungan Internasional
Konflik Etnik Melayu-Muslim di Thailand Selatan: Penyebab, Proses, dan Dinamika
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Sejarah dan Budaya Rabu, 29 Januari 2020
Mengenal Konflik Etnik Melayu-Muslim di Thailand Selatan
Serangan yang menewaskan dua biarawan Candi Wat Rattananupab, di Distrik Su Ngai Padi, Provinsi Narathiwat merupakan serangan fatal terakhir setelah kelompok pemberontak Barisan Revolusi Nasional (BRN) melakukan serangan di sekolah dan rumah sakit pada 8 Januari 2019 (Al Jazeera, 2019). Rentetan serangan ini merupakan bentuk dari protracted conflict yang berada di Thailand Selatan meliputi Provinsi Yala, Pattani, dan Narathiwat. Hubungan rumit antara pemberontak dengan pemerintah pusat Thailand dapat ditelusuri dari sejarah inkorporasi dan asimilasi ketiga provinsi tersebut ke dalam sistem Thailand. read more
51 Tahun ASEAN: Pertanyaan untuk Sistem Hak Asasi Manusia
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Rabu, 8 Agustus 2018
Krisis di Negara Bagian Rakhine sudah ada sejak lama. Sejak 1962, selama rezim militer, kekerasan atas nama etnis dan agama telah terjadi dan menyebabkan tragedi yang menyedihkan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Sekitar 2.000 orang telah terbunuh dan lebih dari 140.000, kira-kira, menjadi tunawisma. Karena itu, pemerintah Myanmar telah melanggar Hak Asasi Manusia terhadap Rohingya. (Lembaga Hak Asasi Manusia)
Baru-baru ini, menurut Badan Pengungsi PBB, lebih dari 650.000 pengungsi Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak akhir Agustus tahun 2017 untuk menghindari kekerasan dan penganiayaan di Myanmar. Sebelumnya, Misi Pencari Fakta PBB menunjukkan bahwa sekitar 1,3 juta orang telah pindah ke perbatasan Bangladesh. Pengungsi Rohingya yang lain sedang mencoba untuk pindah ke negara lain seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia. (PBB, 2018) read more
Mega Proyek Tiongkok : Jalur Sutra Abad 21 dan Konektivitas ASEAN
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Rabu, 25 Oktober 2017
Jalur Sutra merupakan jalur perdagangan kuno yang menghubungkan Barat dan Timur, seorang peneliti bernama Von Ricthofen berkebangsaan Jerman menamainya The Silk Road pada abad 18 M. Nama Jalur Sutra diambil karena komoditas perdagangan Tiongkok banyak berupa sutra. Frances Wood dalam bukunya The Silk Road : Two Thousand Years in the Heart of Asia mengatakan lintasan Jalur Sutra tersebut memiliki banyak cabang dari ibu kota Dinasti Tang Tiongkok di timur ke Roma, ibu kota Italia di barat. Jalur tersebut dibuka oleh seorang jenderal bernama Zhang Qian dari Dinasti Han. Menelusuri jalan itu akan melewati Afghanistan, Uzbekistan, Iran, dan sampai Alexandaria Mesir. Ditemukan juga cabang lain yang melewati Pakistan, Kabul, Afghanistan hingga Teluk Persia[1]. read more
ASEAN Way : Lompatan Fase Teori Integrasi Ekonomi pada ASEAN Economic Community
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Selasa, 24 Januari 2017
Bagi Asia Tenggara, regionalisme bukanlah suatu hal yang asing. Ada berbagai bentuk regionalisme di Asia Tenggara yang telah terbentuk, diantaranya adalah Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), South East Asia Treaty Organization (SEATO), Association for Southeast Asia (ASA), MAPHILINDO, dan Asian and Pacific Council (ASPAC). Wong (1979) berpendapat sulitnya membentuk kesatuan regional di Asia Tenggara disebabkan oleh masih tingginya nasionalisme, kurangnya kepercayaan dan identitas regional, konflik teritorial, dan perbedaan persepsi politik antar negara. Pada masa itu, kesatuan regional yang solid di kawasan ini cukup sulit untuk dijalankan sampai akhirnya terbentuklah ASEAN. read more
Muslim Rohingya dan Krisis yang Tak Berujung
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Rabu, 21 Desember 2016
Sejak tahun 1970-an terhitung terdapat ratusan ribu muslim Rohingya yang kabur dari Myanmar, dengan sebagian besar menggunakan jalur laut untuk mencapai negara-negara tetangga seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Namun jumlah pengungsi yang terhitung besar tersebut juga tidak dapat disambut dengan mudah oleh negara-negara yang dituju, karena kekhawatiran atas tidak terkontrolnya arus pengungsi yang masuk. Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang dapat berkomunikasi langsung dengan Myanmar mengenai eskalasi konflik yang terjadi. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan “Once again I conveyed Indonesia’s concerns to State Counsellor Daw Aung San Suu Kyi regarding the situation in Rakhine state,” setelah diundang oleh Suu Kyi dalam acara makan malam dirumahnya sekaligus membahas secara terbuka situasi yang terjadi di Rakhine.[1] Selain Indonesia, Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak memimpin sebuah demonstrasi pada tanggal 4 Desember 2016 mengenai apa yang dia sebut sebagai sebuah “genosida” dari umat minoritas muslim Rohingya di Myanmar. Najib Razak juga mengajak negara-negara tetangga dan dunia internasional untuk maju dalam menekan kekerasan yang terjadi.[2] read more
Peran Strategis Indonesia dalam Krisis Laut China Selatan
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Selasa, 11 Oktober 2016
Laut Cina Selatan (LCS) merupakan sebuah wilayah perairan yang memanjang dari Barat Daya ke arah Timur Laut, berbatasan di sebelah selatan dengan 3 derajat lintang selatan antara Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan (Selat Karimata) dan sebelah Utara dibatasai oleh Selat Taiwan dari ujung utara ke arah pantai Fukein, Cina. Luas perairan LCS sendiri diperkirakan mencapai 4 juta kilometer persegi dengan empat sub kepulauan besar yakni Paracel, Spratly, Pratas dan Macclesfield (Asnani Usman dan Rizal Sukma, 1997). LCS yang diduga memiliki potensi besar baik di bidang biota laut, pariwisata, perikanan, minyak, gas alam dan bahkan navigasi membuat banyak negara berusaha secara kuat untuk mendapatkan legalitas atas LCS. read more
“Security Community” dan Jalan Menuju ASEAN Community
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Sabtu, 24 September 2016
Kawasan Asia Tenggara menjadi sorotan dunia ketika pada akhir tahun 2015 kawasan ini secara resmi memberlakukan komunitas ekonomi ASEAN yang merupakan satu bagian dari tiga pilar ASEAN Community. Namun untuk masyarakat internasional, kawasan Asia Tenggara ini merupakan kawasan yang cukup jarang didalami pengetahuannya, sehingga muncul sebuah pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dengan Asia Tenggara? Apakah Asia Tenggara hanya merupakan sebuah kawasan yang terdiri dari negara-negara yang memiliki kekayaan budaya, pemakan nasi, penyuka alat elektronik, dan mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan? read more
Mencari Titik Temu Kebebasan Beragama dan Kebijakan Publik: Sebuah Pelajaran dari Asia Tenggara
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Sabtu, 25 Juni 2016
Salah satu konsekuensi dari keanekaragaman yang ada di Asia Tenggara adalah munculnya banyak pertanyaan dinamis dan tidak pernah kadaluarsa untuk didiskusikan. Salah satu pertanyaan membuat kita selalu berpikir adalah, bagaimana kawasan ini bertahan dengan ratusan kepercayaan lokal dan pada saat yang sama menerapkan kebijakan publik mengenai aturan beragama? Dr. Dicky Sofjan mendiskusikan jawaban dari pertanyaan ini dalam diskusi SEA Talks #8, pada Sore Kamis, 16 Juni 2016. Dalam pemaparannya, Dr. Dicky menjelaskan bahwa logika agama yang ada di masyarakat sering berbeda dengan kebijakan publik. Hal ini tidak lepas dari pengaruh sistem demokrasi yang dianut hampir semua negara di Asia Tenggara. Menurutnya, penerapan demokrasi menimbulkan adanya unintended consequences, seperti halnya fenomena penyalahgunaan undang-undang, desentralisasi yang menyebabkan ketimpangan, dan juga multi-intrepretasi terhadap keyakinan salah satu kelompok. Di sisi yang lain, negara juga memiliki otoritas yang besar melalui sistem yang berlaku. Seperti halnya Malaysia yang menerapkan Islam sebagai agama nasional dan tercantum dalam konstitusi. Aturan ini kemudian melegitimasi adanya pengusiran jamaah Ahmadiyah di salah satu masjid di Malaysia dan juga aturan-aturan yang mengarah pada diskriminasi minoritas. read more
Asia Tenggara menjadi MEA atau KEA ?
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Sabtu, 21 Mei 2016
Dalam pelatihan yang dilakukan PSSAT dengan fokus pada peningkatan wawasan Asia Tenggara mencoba melihat kemana kawasan ini akan bergerak. Prof. Muhtar Mas’ud menjadi pembicara yang hadir pada saat itu dengan memulai melihat kembali makna pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menurtnya, bahwa masyarakat berbeda dengan komunitas yang dalam bahasa Inggris mayarakat diartikan society sedangkan komunitas diartikan community. Dalam padangan sosiologi jelas hal itu behubungan dengan makna hubungan dari kedua kata tersebut. Dalam society hubungan yang dibangun atas dasar kebutuhan dan bisa berubah. Sedangkan community memiliki hubungan yang lebih emosiaonal. Hubungan yang dibangun atas dasar kedekatan misalnya hubungan kekeluargaan, hubungan karena seklan, atau macam sebagainya. Dalam hubungan ini, keanggotaan tidak bisa berubah dan anggota tidak bisa dengan begitu saja menyatakan masuk apalagi keluar. Mas’ud kemudian menyangkan bahwa Indonesia kemudian menerjemahkan Economic Asean Community menjadi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) bukan menjadi Komunitas Masyarakat Ekonomi Asean (KEA). Jika berdasarkan komunitas maka bermakna bahwa anggota yang satu tidak akan mencelakakan anggota yang lain. Hal ini berarti tidak akan ada kecurigaan dan dengan sangat yakin mempercayai anggota yang lain. Namun kenyataanya, dalam urusan kepercayaan di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara masih sangat rendah antara satu dan lainnya. read more
“Win-Win Solution” Atasi Jerebu
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Minggu, 6 Maret 2016
Pada minggu pertama dan kedua bulan September, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Pekanbaru Riau bertahan pada status “sangat tidak sehat” dan “berbahaya”. Plt Gubernur Riaupun harus mengumumkan kondisi Darurat Pencemaran Udara. Pasca penetapan status tersebut, tidak juga memberikan arti yang signifikan bagi penanggulangan bencana asap ini. Hingga saat ini jerebu tebal secara fluktuatif masih menyelimuti Kota Pekanbaru, dan kota-kota lainnya di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Sebaliknya, desakan kepada Plt Gubernur semakin kuat untuk mengevakuasi 6,7 Juta warga Riau, bahkan memunculkan kembali keinginan merdeka bagi sekelompok masyarakat yang kehilangan trust kepada Pemerintah Pusat. Bersamaan dengan bencana jerebu ini juga, desakan tuntutan semakin menjadi-jadi kepada perusahaan HTI dan Perkebunan kelapa sawit, untuk bertanggung jawab, dicabut izinnya dan hengkang dari bumi Riau. Akhirnya, hanya hujan lebat yang dapat meredakan amarah masyarakat yang semakin menggebu akibat jerebu ini read more
Recent Posts
- Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., menghadiri the 35th International Geographical Congress (IGC) 2024 di Dublin, Irlandia
- CESASS UGM Tingkatkan Kapabilitas UMKM melalui Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Teknologi di Kalurahan Sidoarum
- Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM, Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. menjadi pembicara pada acara the Monash Global Immersion Guarantee Program in Indonesia
- Interaksi antara Kota Pintar, Transformasi Sosial, dan Politik Identitas di Asia Tenggara
- Timor-Leste Workshop pada acara Association of Asian Studies
Artikel-artikel mengenai Hubungan Internasional
Menampilkan 1 - 20 dari 45 artikel.
Siapapun yang terpilih dalam Pilpres 2024, Indonesia akan tetap mendekat ke Cina
Muhammad Zulfikar Rakhmat , Center of Economic and Law Studies (CELIOS) dan Yeta Purnama , Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
Bagaimana atlet Indonesia dapat membantu meningkatkan citra bangsa di kancah internasional
Emil Radhiansyah , Paramadina University dan Benni Yusriza Hasbiyalloh , Paramadina University
Indonesia tunda gabung BRICS: keputusan tepat, tapi aliansi ini tetap penting bagi ASEAN
Ayu Anastasya Rachman , Universitas Bina Mandiri Gorontalo
Paradiplomasi: bagaimana pemerintah daerah berperan sebagai aktor diplomasi internasional
Menjadi pendamping diplomat: peran diplomasi yang strategis, namun kerap tak dianggap
Wendy A. Prajuli , Binus University
Batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023: Indonesia kehilangan peluang ‘soft power’ dan pemulihan citra global
Jessica Martha , Universitas Katolik Parahyangan
Orang Australia semakin tidak berminat belajar bahasa Indonesia: apa penyebabnya dan apa yang perlu dilakukan Indonesia?
Billy Nathan Setiawan , University of South Australia
Sudah saatnya Indonesia memaknai ulang prinsip bebas aktif dengan perspektif gender
Bagaimana universitas dunia memakai gelar doktor kehormatan ( honoris causa ) sebagai alat politik dan diplomasi
Ayu Anastasya Rachman , Universitas Padjadjaran
Riset: peneliti perempuan di Indonesia masih tertinggal dalam publikasi riset politik dan hubungan internasional
Ella S. Prihatini, Binus University dan Wendy A. Prajuli , Binus University
Negara kaya ingkari janji pendanaan iklim negara berkembang, apa akibatnya bagi Indonesia?
Stanislaus Risadi Apresian , Universitas Katolik Parahyangan
Mengapa banyak pakar di Indonesia cenderung pro-Rusia ?
Radityo Dharmaputra , Universitas Airlangga
Bagaimana Cina menggunakan beasiswa kuliah untuk menyetir pandangan politik para santri Indonesia
Muhammad Zulfikar Rakhmat , Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
Cina kembangkan pengaruhnya melalui media dengan 3 strategi berikut
Tiga alasan mengapa Cina bisa jadi mediator alternatif dalam konflik Israel-Palestina ?
4 area penting untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Teluk Arab
Indonesia semestinya mencari keuntungan lebih atas upaya perdamaian dan bantuan luar negerinya
Lina A. Alexandra , Centre for Strategic and International Studies, Indonesia dan Atin Prabandari , Universitas Gadjah Mada
Kebijakan pro kesetaraan gender Indonesia: maju di luar negeri, mundur di dalam negeri
Apa dampak diplomasi bantuan Indonesia ke kawasan Pasifik?
Baiq Wardhani , Universitas Airlangga
Kepentingan praktis dalam kecaman Jokowi terhadap Macron: demi citra dan negosiasi
Yohanes Ivan Adi Kristianto , Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
Topik terkait
- Amerika Serikat
- Australia-Indonesia
Kontributor teratas
Director of China-Indonesia Desk, Center of Economic and Law Studies (CELIOS)
Ketua Program Studi Hubungan Internasional, Universitas Bina Mandiri Gorontalo
Lecturer in International Relations, Binus University
Assistant Professor, Department of International Relations, Universitas Gadjah Mada
Assistant Professor in International Relations, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta
Research Associate, Transnational Organised Crime at Sea, University of Bristol
Adjunct Assistant Professor, Universitas Bakrie
Associate professor in International Relations, Universitas Gadjah Mada
Professor of Soil Science, Universitas Andalas
Sessional Academic and Researcher, The University of Queensland
Assistant Professor in International Relations, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
Dosen/Peneliti, Universitas Katolik Parahyangan
Chair, Department of Judaic and Near Eastern Studies, and Associate Professor of Middle Eastern Studies and Public Policy, UMass Amherst
Research assistant, Universitas Gadjah Mada
Lebih banyak
- Berhenti ikuti topik Ikuti topik
Prinsip dan Asas Hubungan Internasional Beserta Penjelasannya
Prinsip dan asas hubungan internasional beserta penjelasannya adalah sebagai berikut. Ada 7 prinsip dalam hubungan internasional.
tirto.id - Prinsip dan asas hubungan internasional merujuk pada isi Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 2625 Tahun 1970. Resolusi itu disahkan oleh Majelis Umum PBB pada 24 Oktober 1970.
Bertajuk " The Declaration on Principles of International Law concerning Friendly Relations and Co-operation among States ," Resolusi PBB itu memuat sejumlah prinsip hubungan internasional yang hingga kini berlaku dan diakui oleh mayoritas negara di dunia.
- Latar Belakang Perjanjian Westphalia: Sejarah Perang Besar di Eropa
- 4 Pendekatan Globalisasi Beserta Penjelasan dan Contohnya
Hubungan internasional bisa dipahami dari rumusan definisi bidang ini secara sempit maupun luas. Secara sempit, menurut Chris Brown dan Kisten Ainley dalam Understanding International Relation (2009:1), definisi hubungan internasional adalah hubungan antara negara-negara di dunia.
Dalam definisi sempit tersebut, hubungan internasional dianggap sekadar bentuk interaksi antar-negara yang berdaulat, dengan diwakili oleh elite pemerintahan masing-masing. Intinya, definisi itu menyamakan hubungan internasional dengan politik internasional.
Sementara itu, dalam pengertian luas, hubungan internasional tidak lagi dianggap sekadar identik dengan politik internasional. Mayoritas pakar hubungan internasional bersepakat bahwa orientasi dari bidang ini tidak bisa dibatasi di lingkup negara saja.
Mengutip buku Hukum Internasional dalam Dinamika Hubungan Internasional (2019:25-26) karya Setyo Widagdo dkk, dalam definisi luas, hubungan internasional adalah keseluruhan interaksi yang kompleks, dan mencakup bidang budaya, ekonomi, hukum, militer, politik, dan sosial dari semua negara maupun populasi atau entitas masyarakatnya.
Rumusan definisi itu menegaskan bahwa hubungan internasional meliputi pelbagai bentuk interaksi lintas negara yang melibatkan aktor pemerintahan maupun non-pemerintahan. Banyak ahli bidang ini sekarang bahkan memandang hubungan internasional berkaitan dengan beragam jenis interaksi antar-manusia dalam konteks lintas batas negara.
- Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional
- Pengertian Politik Luar Negeri Bebas Aktif, Sejarah dan Landasannya
Di buku Dasar-Dasar Hubungan Internasional (2017:2-3), Umar Said Suryadi Bakry menerangkan bahwa definisi hubungan internasional secara sempit dirumuskan oleh para ahli bidang ini sebelum berakhirnya perang dingin. Setelah perang dingin blok Uni Soviet vs kubu AS berakhir semasa awal dekade 1990-an, lanskap politik dunia bertambah jelas terlihat berubah secara drastis.
Perubahan revolusioner di sektor teknologi komunikasi dan transportasi bisa membikin batas-batas negara makin kabur, dan masyarakat dunia menjadi semacam penduduk kampung global. Dalam konteks ini, interaksi lintas batas negara tidak lagi didominasi oleh elite pemerintahan, tetapi juga para aktor non-negara.
Perluasan lingkup aktor interaksi transnasional (lintas negara) ini kemudian mendorong banyak ahli merumuskan ulang definisi hubungan internasional. Meski demikian, sejumlah prinsip utama dalam hubungan internasional yang sejak lama berlaku masih dianggap tetap relevan.
Prinsip-Prinsip Hubungan Internasional dan Penjelasannya
Mengutip isi dokumen Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 2625 Tahun 1970 [ PDF ], ada 7 prinsip di dalam hubungan internasional. Secara garis besar, prinsip-prinsip itu mendorong kerja sama antar-negara dengan semangat mewujudkan perdamaian dunia, dan penghormatan terhadap kedaulatan masing-masing.
Berikut ini 7 prinsip dalam hubungan internasional beserta penjelasan singkatnya:
1. Prinsip bahwa setiap Negara tidak memberi ancaman agresi atau menggunakan kekerasan yang mengancam kedaulatan teritorial maupun kemerdekaan politik Negara lain.
Prinsip pertama ini menegaskan, dalam hubungan internasional, setiap Negara wajib menahan diri untuk tidak mengusik kedaulatan teritorial maupun politik Negara lain, baik dengan menyampaikan ancaman, melakukan agresi militer, atau cara-cara lain yang bertentangan dengan tujuan PBB.
Tindakan suatu Negara mengancam atau melakukan serangan militer ke negara lain dinilai sebagai pelanggaran hukum internasional dan piagam PBB. Maka itu, cara-cara seperti itu wajib dihindari dalam penyelesaian masalah internasional antar-negara.
2. Prinsip bahwa setiap negara harus menyelesaikan perselisihan internasional dengan cara damai, demi menjaga perdamaian dan keamanan dunia, serta keadilan di tatanan global.
Prinsip kedua ini mengharuskan setiap Negara menyelesaikan pertikaian dengan Negara yang lain melalui cara-cara damai, seperti negosiasi, mediasi, konsiliasi, arbitrase, penyelesaian hukum, dan mekanisme lain sesuai hukum internasional. Jika cara-cara itu belum juga menyelesaikan sengketa antar-negara, mekanisme damai tetap harus diupayakan hingga terjadi kesepakatan.
3. Prinsip bahwa setiap Negara wajib tidak ikut campur tangan dalam masalah-masalah di wilayah yurisdiksi Negara lain, sesuai dengan mandat Piagam PBB.
Prinsip ketiga ini menegaskan, tidak ada Negara maupun sekelompok Negara yang berhak campur tangan, secara langsung atau tidak langsung, dengan alasan apa pun, dalam urusan internal dan eksternal Negara lain.
Maka itu, semua bentuk intervensi militer maupun non-militer terhadap urusan negara lain dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum internasional. Intervensi non-militer yang dimaksud di prinsip ini termasuk tindakan ekonomi, politik, atau lainnya untuk memaksa suatu Negara tunduk pada keinginan Negara maupun sekelompok negara lainnya.
Prinsip ini menekankan bahwa setiap negara memiliki hak untuk memilih sendiri keputusan politik, ekonomi, sosial, dan budaya tanpa intervensi dari pihak lain.
4. Prinsip bahwa setiap Negara wajib menjalin kerja sama dengan Negara lain, berdasarkan pada Piagam PBB.
Prinsip ini mengharuskan semua negara saling bekerja sama di berbagai bidang, meski mempunyai perbedaan ideologi politik, sistem ekonomi, dan sosial. Tujuan dari kerja sama itu ialah memelihara perdamaian dan keamanan internasional, merealisasikan stabilitas serta kemajuan ekonomi dunia, hingga menciptakan kesejahteraan umum bagi semua bangsa.
Oleh karena itu, kerja sama antara negara-negara di dunia harus diwujudkan dalam bentuk berikut:
- Memelihara perdamaian dan keamanan dunia
- Memajukan penghormatan pada hak asasi manusia (HAM)
- Menjaga hubungan ekonomi, sosial, dan budaya dalam prinsip kesetaraan
- Memajukan sains, teknologi, budaya, dan pendidikan di dunia
- Mendorong pertumbuhan dan stabilitan ekonomi dunia
5. Prinsip persamaan hak dan penentuan nasib sendiri bagi semua bangsa.
Berdasarkan prinsip kelima ini, setiap bangsa atau entitas masyarakat mempunyai hak yang sama dalam penentuan nasib sendiri, seperti tercantum dalam Piagam PBB.
Semua bangsa atau entitas masyarakat punya hak menentukan status politik, juga pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya, tanpa campur tangan pihak lain. Semua negara wajib menghormati hak tersebut, sesuai ketentuan dalam Piagam PBB.
Prinsip ini menegaskan, segala bentuk kolonialisme (penjajahan) terhadap suatu bangsa maupun entitas masyarakat harus diakhiri. Semua bentuk penjajahan oleh pihak asing dianggap melanggar hukum internasional, mengabaikan hak asasi manusia, dan bertentangan dengan piagam PBB.
Kolonialisme harus diakhiri, dengan memperhatikan keinginan yang diungkapkan secara bebas dari masyarakat yang merasa terjajah oleh pihak asing.
6. Prinsip persamaan kedaulatan semua negara.
Prinsip keenam menekankan bahwa semua negara mempunyai kedaulatan yang setara, sehingga hak maupun kewajibannya sebagai anggota masyarakat dunia juga sama. Kesetaraan kedaulatan itu tidak dipengaruhi oleh perbedaan dalam hal politik, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya.
Unsur-unsur kesetaraan kedaulatan negara yang dimaksud dalam prinsip ini adalah:
- Persamaan yudisial (perlakuan hukum)
- Hak penuh terhadap kedaulatan
- Setiap negara menghormati kepribadian negara lain
- Integritas teritorial dan kemerdekaan politik suatu negara tidak dapat diganggu gugat
- Setiap negara bebas mengembangkan sistem politik, sosial, ekonomi, dan budayanya
- Setiap negara wajib mematuhi hukum internasional dan hidup damai dengan negara lain.
Asas Hubungan Internasional dan Penjelasannya
Asas hubungan internasional disarikan dari prinsip-prinsip yang tertuang dalam Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 2625 tahun 1970. Hanya saja, detail rumusan dan penjelasannya berbeda-beda di sejumlah sumber pustaka.
Dalam buku PPKN terbitan Kemdikbud, yang berjudul Dinamika Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia (2020:10), dijelaskan bahwa terdapat 5 asas dalam hubungan internasional.
Daftar 5 asas hubungan internasional itu dan penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:
1. Asas Teritorial
Asas teritorial berarti bahwa, dalam hubungan internasional, kedaulatan maupun kekuasaan setiap Negara atas wilayahnya harus diakui oleh Negara lain.
2. Asas Kebangsaan
Asas kebangsaan berarti bahwa, dalam hubungan internasional, kedaulatan setiap negara untuk mengatur masyarakatnya harus diakui oleh Negara lain.
3. Asas Kepentingan Umum
Asas kepentingan umum berarti, dalam hubungan internasional, setiap negara memiliki wewenang untuk menjaga kepentingan umum di kehidupan masyarakatnya masing-masing.
4. Asas Persamaan Harkat, Martabat, dan Derajat
Asas persamaan harkat, martabat, dan derajat ini berarti bahwa, dalam hubungan internasional, semua negara harus saling menghormati. Sebabnya, harkat, martabat, dan derajat setiap negara adalah setara.
5. Asas Keterbukaan
Asas keterbukaan berarti bahwa, dalam hubungan internasional, kerja sama antara negara-negara di dunia harus dilakukan selaras dengan prinsip keterbukaan. Dengan begitu, semua negara yang terlibat dalam kerja sama memahami manfaat dan risiko bagi masing-masing pihak.
Artikel Terkait
Dukung palestina, tapi transaksi ri-israel 100 kali lebih tinggi, ketum jmsi optimistis sengketa sahara maroko segera berakhir, konsep teori konstruktivisme dalam hubungan internasional, teori realisme dalam hubungan internasional dan contohnya, kpk: walkot semarang peras pegawai bapenda via iuran kebersamaan, arsjad rasjid kembali berkantor di lantai 3 menara kadin, kpk abaikan ratusan laporan ppatk dengan alasan lupa, kok bisa, jokowi pilih hadiri acara khofifah daripada tutup pon aceh-sumut, nestapa transportasi kereta api di indonesia, 12 contoh kalimat sanggahan cpns 2024 hasil seleksi administrasi, pemerintah harus waspadai gelombang phk dan pengangguran, bikin heboh indonesia, siapa sebenarnya ishowspeed, kominfo tindaklanjuti dugaan kebocoran 6 juta data npwp, djp bantah ada kebocoran 6,6 juta data npwp secara langsung, warga kecewa lokasi penutupan pon aceh-sumut sulit diakses, menhub buka opsi bandara ikn layani penerbangan haji dan umroh, beda sikap bahlil & bamsoet soal jumlah menteri di kabinet baru, cadewas kpk liberti sitinjak dicecar soal korupsi di lapas, strategi pramono-rano, sosialisasi & kunjungi para tokoh jakarta, 34 dati ii & satu provinsi berpotensi pilkada calon tunggal, data bps: indeks kepuasan haji indonesia 2024 capai 88,20, pramono anung: kami bisa jalankan kebijakan pemerintah pusat, eks penyidik mabes polri ikut tes cadewas kpk, ditanya soal firi, aher ditunjuk jadi plh presiden pks usai syaikhu maju pilgub, polisi sebut is lakukan kejahatannya terhadap nks secara spontan.
- Disabilitas
6 Contoh Konflik Internasional, Pelajari Pemicu, Dampak, dan Resolusinya
Contoh-contoh konflik internasional saat ini
Diperbarui 18 Sep 2024, 14:00 WIB Diterbitkan 18 Sep 2024, 14:00 WIB
Liputan6.com, Jakarta Dalam panggung global yang semakin terhubung, contoh konflik internasional menjadi sorotan penting dalam studi hubungan antarnegara. Konflik internasional dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari sengketa wilayah hingga perbedaan ideologi. Memahami contoh-contoh konflik internasional ini penting untuk menganalisis dinamika politik global dan upaya perdamaian dunia.
Berita Rusia Ukraina Terkini, Perkembangan Konflik dalam Sepekan Terakhir
Mengapa laut cina selatan jadi sengketa berikut sejarahnya, cina vs palestina, upaya diplomasi di tengah perang.
Advertisement
Sepanjang sejarah, kita telah menyaksikan berbagai contoh konflik internasional yang memiliki dampak signifikan terhadap tatanan dunia. Dari Perang Dunia hingga perang dingin, setiap contoh konflik internasional memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya diplomasi dan kerja sama antarnegara. Mempelajari contoh-contoh ini membantu kita memahami kompleksitas hubungan internasional dan pentingnya resolusi konflik yang damai.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa contoh konflik internasional kontemporer yang masih berlangsung atau baru-baru ini terjadi. Dengan menelaah contoh konflik internasional ini, kita dapat memperoleh wawasan tentang faktor-faktor yang memicu konflik, dampaknya terhadap masyarakat global, serta upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai resolusi.
Mari kita telusuri lebih dalam tentang contoh-contoh konflik internasional yang membentuk lanskap geopolitik dunia saat ini, yang telah Liputan6.com rangkum pada Rabu (18/9).
Serangan udara Israel di Gaza pada Senin pagi menewaskan 16 orang, termasuk lima wanita dan empat anak-anak, menurut pejabat Palestina. Serangan di kamp pengungsi Nuseirat menghancurkan sebuah rumah dan menyebabkan korban tewas, termasuk ibu dan enam...
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini .
1. Konflik Ukraina-Rusia
Konflik Ukraina-Rusia merupakan salah satu contoh konflik internasional yang paling signifikan di era modern. Berakar pada sejarah panjang hubungan kedua negara, konflik ini mencapai titik kritis pada 2014 dengan aneksasi Crimea oleh Rusia. Ketegangan semakin meningkat dengan dukungan Rusia terhadap separatis di wilayah Donbas, Ukraina timur. Eskalasi dramatis terjadi pada Februari 2022 ketika Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Dampak konflik ini meluas jauh melampaui kedua negara yang terlibat. Secara geopolitik, konflik ini telah mengubah lanskap keamanan Eropa, mendorong penguatan NATO dan perubahan kebijakan pertahanan di banyak negara Eropa. Sanksi ekonomi berat terhadap Rusia oleh negara-negara Barat telah mengguncang ekonomi global, mempengaruhi pasokan energi, komoditas, dan rantai pasokan internasional.
Krisis kemanusiaan yang timbul sangat besar, dengan jutaan warga Ukraina mengungsi ke negara-negara tetangga, menciptakan tantangan baru dalam penanganan pengungsi di Eropa. Upaya resolusi konflik melibatkan berbagai pihak internasional, termasuk PBB, OSCE, dan negara-negara mediator. Namun, kompleksitas konflik, yang melibatkan isu kedaulatan, keamanan regional, dan pertarungan pengaruh global, membuat proses perdamaian menjadi sangat sulit.
2. Konflik Israel-Palestina
Konflik Israel-Palestina adalah salah satu contoh konflik internasional paling lama dan kompleks dalam sejarah modern. Berakar pada klaim historis dan religius atas wilayah yang sama, konflik ini telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade sejak pembentukan negara Israel pada 1948.
Isu-isu utama dalam konflik ini meliputi status Yerusalem yang diperebutkan, pemukiman Israel di Tepi Barat, blokade Gaza, hak kembali pengungsi Palestina, dan keamanan Israel. Konflik ini ditandai dengan siklus kekerasan yang berulang, termasuk intifada, operasi militer Israel di Gaza, dan serangan roket dari kelompok militan Palestina.
Dampak kemanusiaan konflik ini sangat besar. Di Gaza, blokade yang berlangsung lama telah mengakibatkan krisis ekonomi dan kesehatan yang akut. Di Tepi Barat, pembangunan pemukiman Israel dan pembatasan pergerakan membatasi pembangunan ekonomi Palestina. Trauma psikologis akibat konflik mempengaruhi generasi di kedua sisi.
Upaya perdamaian telah melibatkan berbagai inisiatif internasional, termasuk Perjanjian Oslo, Peta Jalan Perdamaian, dan proposal solusi dua negara. Namun, ketidakpercayaan yang mendalam, polarisasi internal di kedua pihak, dan kompleksitas isu-isu inti membuat resolusi konflik menjadi sangat sulit.
3. Ketegangan Amerika Serikat-China
Ketegangan antara Amerika Serikat dan China merupakan contoh konflik internasional yang multidimensi dan berpotensi mendefinisikan ulang tatanan global abad ke-21. Konflik ini meliputi aspek ekonomi, teknologi, dan geopolitik, mencerminkan persaingan dua kekuatan besar dunia.
Dalam aspek ekonomi, perang dagang yang dimulai pada 2018 telah mengakibatkan pengenaan tarif tinggi oleh kedua negara, mempengaruhi perdagangan global dan rantai pasokan internasional. Persaingan teknologi, terutama dalam pengembangan 5G, kecerdasan buatan, dan teknologi kuantum, telah mendorong kebijakan proteksionis dan pembatasan transfer teknologi.
Secara geopolitik, kedua negara bersaing untuk memperluas pengaruh, terutama di kawasan Indo-Pasifik. Isu-isu seperti status Taiwan, klaim teritorial di Laut China Selatan, dan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang menjadi titik-titik panas dalam hubungan bilateral. Konflik ini juga berdampak pada tata kelola global, dengan kedua negara sering mengambil posisi berlawanan dalam isu-isu internasional seperti perubahan iklim dan non-proliferasi nuklir.
Upaya manajemen konflik dilakukan melalui dialog bilateral tingkat tinggi dan forum multilateral seperti G20. Namun, perbedaan fundamental dalam sistem politik, nilai, dan visi global membuat resolusi penuh menjadi sangat menantang. Konflik AS-China ini memiliki implikasi luas, memaksa negara-negara lain untuk menyeimbangkan hubungan mereka dengan kedua kekuatan besar ini.
4. Konflik di Afghanistan
Konflik di Afghanistan merupakan salah satu contoh konflik internasional yang paling kompleks dan berkepanjangan di era modern. Berakar pada invasi Soviet tahun 1979, konflik ini telah mengalami berbagai fase, melibatkan beragam aktor lokal dan internasional. Setelah penarikan Soviet pada 1989, Afghanistan mengalami perang saudara yang berujung pada naiknya Taliban ke kekuasaan pada 1996. Intervensi AS dan NATO pasca serangan 11 September 2001 menandai fase baru dalam konflik ini.
Selama dua dekade berikutnya, upaya pembangunan negara dan pemberantasan terorisme menjadi fokus utama keterlibatan internasional di Afghanistan. Miliaran dolar diinvestasikan dalam rekonstruksi, pembangunan institusi pemerintahan, dan pelatihan pasukan keamanan Afghanistan. Namun, tantangan seperti korupsi, ketidakstabilan politik, dan keberlanjutan pemberontakan Taliban tetap menjadi hambatan besar.
Perkembangan terkini yang paling signifikan adalah penarikan pasukan AS dan NATO pada 2021, diikuti dengan pengambilalihan kekuasaan yang cepat oleh Taliban. Peristiwa ini menandai kegagalan upaya pembangunan negara selama dua dekade dan menciptakan krisis kemanusiaan baru. Jutaan warga Afghanistan menghadapi ancaman kelaparan, sementara hak-hak perempuan dan kelompok minoritas kembali terancam di bawah pemerintahan Taliban.
Upaya resolusi konflik dan stabilisasi Afghanistan terus berlanjut, meski dalam konteks yang sangat berbeda pasca 2021. Komunitas internasional dihadapkan pada dilema antara kebutuhan untuk terlibat dengan pemerintahan Taliban demi mengatasi krisis kemanusiaan, dan keengganan untuk memberikan legitimasi pada rezim yang tidak menghormati hak asasi manusia. Negosiasi dan dialog dengan berbagai faksi Afghanistan, termasuk Taliban, serta keterlibatan konstruktif negara-negara regional, menjadi kunci dalam upaya mencapai stabilitas jangka panjang.
5. Sengketa Teritorial di Laut China Selatan
Sengketa di Laut China Selatan merupakan contoh konflik internasional yang melibatkan multiple stakeholders dan berfokus pada isu kedaulatan maritim. Konflik ini melibatkan klaim tumpang tindih antara beberapa negara Asia Tenggara (Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei) serta China dan Taiwan atas berbagai fitur geografis di Laut China Selatan, termasuk Kepulauan Spratly dan Paracel.
Akar konflik ini dapat ditelusuri ke sejarah klaim teritorial yang kompleks dan interpretasi berbeda atas hukum laut internasional. China, dengan klaimnya yang dikenal sebagai "nine-dash line", mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, sementara negara-negara lain mendasarkan klaim mereka pada kedekatan geografis dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) mereka sesuai UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea).
Intensitas konflik meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan aktivitas reklamasi dan pembangunan infrastruktur oleh China di beberapa pulau dan karang, yang oleh banyak pihak dilihat sebagai upaya militarisasi wilayah. Hal ini telah memicu ketegangan diplomatik dan sesekali konfrontasi militer kecil antara kapal-kapal negara yang terlibat.
Implikasi dari sengketa ini sangat luas. Secara ekonomi, Laut China Selatan merupakan jalur pelayaran vital bagi perdagangan global, dengan triliunan dolar nilai perdagangan melewati perairan ini setiap tahunnya. Wilayah ini juga kaya akan sumber daya alam, termasuk cadangan minyak dan gas serta perikanan. Secara strategis, kontrol atas wilayah ini dianggap krusial bagi proyeksi kekuatan militer di kawasan Asia-Pasifik.
Tantangan utama dalam penyelesaian konflik ini terletak pada perbedaan kekuatan dan kepentingan strategis antara pihak-pihak yang terlibat, serta keengganan untuk mengompromikan klaim teritorial. Peran Amerika Serikat sebagai pihak eksternal yang berkepentingan dalam kebebasan navigasi juga menambah kompleksitas dinamika regional. Resolusi jangka panjang kemungkinan akan memerlukan kombinasi antara negosiasi diplomatik, pengaturan pengelolaan bersama sumber daya, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip hukum internasional.
6. Konflik di Yaman
Konflik di Yaman adalah contoh konflik internasional yang menggambarkan kompleksitas perang saudara yang diperparah oleh intervensi kekuatan asing. Dimulai sebagai pemberontakan internal pada 2014, konflik ini dengan cepat berkembang menjadi krisis regional dan humaniter yang besar.
Akar konflik dapat ditelusuri ke ketidakstabilan politik pasca Arab Spring dan transisi kekuasaan yang bermasalah dari Presiden Ali Abdullah Saleh. Pemberontakan Houthi, kelompok yang berafiliasi dengan Syiah dari Yaman utara, berhasil mengambil alih ibu kota Sana'a pada 2014 dan kemudian menggulingkan pemerintahan Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi pada awal 2015. Hal ini memicu intervensi koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi untuk mendukung pemerintah Hadi, mengubah konflik internal menjadi proxy war regional.
Konflik ini memiliki dimensi sektarian dan geopolitik yang kompleks. Arab Saudi dan sekutunya melihat Houthi sebagai proksi Iran, sementara Iran membantah keterlibatan langsung namun mendukung Houthi secara politik. Akibatnya, Yaman menjadi arena pertarungan pengaruh antara kekuatan regional utama di Timur Tengah.
Upaya resolusi konflik telah melibatkan berbagai inisiatif yang dimediasi PBB, termasuk perundingan di Swedia pada 2018 yang menghasilkan Perjanjian Stockholm. Namun, implementasi perjanjian ini dan upaya gencatan senjata lainnya sering kali gagal karena ketidakpercayaan antar pihak dan dinamika konflik yang kompleks di lapangan. Fragmentasi politik di dalam Yaman, dengan munculnya berbagai faksi dan milisi lokal, semakin mempersulit upaya perdamaian.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Contoh Konflik Internasional
Konflik internasional, dampak konflik internasional, penyebab konflik internasional, konflik internasional saat ini, konten menarik.
Nikita Mirzani
Lolly Diperiksa 3 Jam dan Dicecar 20 Pertanyaan Lebih, Status Anak Nikita Mirzani Saksi Korban
Insiden Lolly Anak Nikita Mirzani Dijemput Paksa Diduga Cacat Prosedur, Begini Klarifikasi Polisi
Vadel Badjideh Terngiang Teriakan Histeris Lolly Saat Dijemput Nikita Mirzani, Ungkap Alasannya Tak Menemani
Polisi Jadwalkan Pemanggilan Vadel Badjideh Sebagai Saksi Terlapor Kasus Laporan Nikita Mirzani
7 Pernyataan Nikita Mirzani Usai Jemput Paksa Lolly, Akui Tetap Menangis
Lolly Putri Nikita Mirzani Dititipkan di Rumah Aman Usai Jalani Pemeriksaan, Tak Diajak Pulang Ibunya
Pilkada 2024.
Disebut Ketua Umum Golkar Termuda, Bahlil: Nabi Muhammad Terima Wahyu di Usia 40 Tahun
KPU Tidak Fasilitasi Kotak Kosong di Pilkada 2024
Link Pendaftaran KPPS Pilkada 2024, Lengkap Persyaratan dan Gajinya
Jika Terpilih, Pramono Pastikan Akan Jaga Komunikasi Baik dengan Prabowo-Gibran
Blusukan ke Rusun Daan Mogot, Pramono Anung Dapat Keluhan soal KJP-KJS
Bawaslu Sebut Bakal Calon Kepala Daerah yang Gagal Ditetapkan Bisa Ajukan Sengketa
Cabor Debutan yang Sukses di PON 2024, Ada Woodball
Pesta Kembang Api Tutup PON Aceh-Sumut 2024, Menpora Soroti Sukses dan Kekurangan
PON Aceh-Sumut 2024 Resmi Ditutup, Jawa Barat Juara Umum
Sengkarut Penyelenggaraan PON 2024 Aceh-Sumut
Rebut Medali PON 2024, Atlet E-Sports Kabupaten Tangerang Dapat Apresiasi
Duet Felix dan Josua Sumbang Perak untuk DKI Jakarta di Balap Motor Standar Beregu PON 2024
Hasil BRI Liga 1 PSM Makassar vs PSIS Semarang: Lini Depan Masih Mandul, Juku Eja Kembali Terpeleset
Hasil BRI Liga 1 PSS Sleman vs Arema FC: Jinakkan Singo Edan, Super Elja Petik Kemenangan Perdana
Jadwal BRI Liga 1 2024/2025, 20-23 September: Dewa United vs Madura United
Jadwal bri liga 1 2024/2025, 20-23 september: psm makassar vs psis semarang.
Modal Bagus PSM Makassar Arungi BRI Liga 1 2024/2025
Hasil BRI Liga 1 2024/2025 Persebaya Surabaya vs Persis Solo: Menang 2-1, Bajul Ijo Melesat ke Peringkat 2
Panduan, Struktur, dan Contoh Essay Beasiswa Luar Negeri
May 3, 2023 • 5 minutes read
Tak kalah penting dari berkas lainnya, essay beasiswa luar negeri merupakan dokumen yang tricky sekaligus paling berpengaruh dalam hasil akhir pendaftaran beasiswa . Berikut panduan menulis, struktur, dan contoh essay beasiswa luar negeri dalam bahasa Inggris!
Overview beasiswa kuliah di luar negeri
Jika Hunters punya cita-cita kuliah di luar negeri tapi terhambat dengan biayanya, kamu bisa memanfaatkan program beasiswa yang sudah banyak disediakan. Beasiswa kuliah di luar negeri sendiri terdiri dari beasiswa penuh atau fully funded dan partial funded atau hanya membayarkan biaya kuliahnya saja.
Beasiswa kuliah di luar negeri biasanya diberikan oleh pemerintah Indonesia atau negara tujuan, dari institusi pendidikan atau beasiswa swasta dari perusahaan tertentu.
Proses aplikasi beasiswa kuliah di luar negeri biasanya menyerahkan ijazah, transkrip nilai, sertifikat bahasa inggris, surat rekomendasi, dan yang tak kalah penting adalah essay beasiswa luar negeri. Berikut ini Schoters telah rangkumkan struktur dan contoh essay beasiswa luar negeri. Yuk simak bersama!
Struktur dan contoh essay beasiswa luar negeri
Dalam proses pendaftaran program bantuan dana pendidikan, essay beasiswa luar negeri menjadi “senjata utama” para scholarship hunters untuk bisa lolos. Sebab dalam essay inilah Hunters memperkenalkan diri, potensi, dan visi-misi untuk beasiswa yang dituju. Berikut struktur lengkap dan contoh essay beasiswa luar negeri yang benar.
1. Pendahuluan essay beasiswa luar negeri
Ketika menulis pendahuluan essay beasiswa luar negeri, pastikan Hunters dapat menarik perhatian pembaca dan menyebutkan tujuan akademik dan karir yang akan dicapai.
Contoh bagian pendahuluan essay beasiswa luar negeri
My name is Sarah and I am applying for the XYZ scholarship program to pursue a Master’s degree in Environmental Science at ABC University. As someone who has always been passionate about the environment, I believe that obtaining this degree will allow me to make a meaningful contribution towards sustainable development.
2. Pertanyaan tujuan essay beasiswa luar negeri
Setelah memperkenalkan diri, berikan tujuan kenapa Hunters memilih bidang studi dan karir yang kamu tuju.
Contoh bagian pertanyaan tujuan essay beasiswa luar negeri
Since I was a child, I have been fascinated by the natural world and the intricate relationships between living organisms and their environment. This led me to pursue a Bachelor’s degree in Biology, where I learned about the importance of conserving biodiversity and mitigating the negative impacts of human activities on the environment.
3. Alasan mengapa layak menerima beasiswa
Pastikan Hunters menjelaskan bagian ini dalam essay beasiswa luar negeri. Hunters bisa menggunakan kesempatan beasiswa ini untuk hal yang lebih baik bagi masa depan dan lingkungan sekitar.
Contoh bagian alasan mengapa layak menerima beasiswa
However, I believe that obtaining a Master’s degree in Environmental Science will allow me to take my commitment to the next level. I am particularly interested in the program offered by ABC University, which focuses on the interdisciplinary nature of environmental science. I believe that this program will provide me with a holistic understanding of the complex issues facing our planet and equip me with the skills necessary to make a meaningful impact.
I am confident that I am the right candidate for this scholarship program. Not only do I have a passion for environmental conservation, but I also have the academic background and experience necessary to excel in this program. Furthermore, I am committed to using the knowledge and skills gained from this program to contribute towards sustainable development, both locally and globally.
4. Bukti pendukung essay beasiswa luar negeri
Setelah menyebutkan komitmen Hunters di paragraf di atas, sebutkan pula bukti-bukti komitmen tersebut. Hunters bisa menyebutkan kegiatan relawan, organisasi, atau pekerjaan yang dikerjakan saat ini.
Contoh bagian bukti pendukung essay beasiswa luar negeri
My academic performance and extracurricular activities demonstrate my commitment to environmental conservation. I have participated in several research projects on the effects of climate change on marine ecosystems, and have presented my findings at various conferences. Additionally, I have volunteered at several conservation organizations, including a marine mammal rescue center, where I gained hands-on experience in wildlife rehabilitation.
5. Kesimpulan dan penutup essay beasiswa luar negeri
Setelah itu, berikan kesimpulan yang merefleksikan kembali tujuan dan alasan Hunters kenapa layak untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Jangan lupa untuk sampaikan terima kasih kepada pembaca.
Contoh bagian kesimpulan dan penutup essay beasiswa luar negeri
In conclusion, I am grateful for the opportunity to apply for the XYZ scholarship program to pursue a Master’s degree in Environmental Science at ABC University. I am committed to using this opportunity to make a meaningful contribution towards sustainable development, and I believe that this program will provide me with the knowledge and skills necessary to achieve this goal. Thank you for considering my application.
Beberapa contoh per bagian essay beasiswa luar negeri di atas bisa kamu sesuaikan dengan pengalaman dan tujuan beasiswa masing-masing ya. Good luck Hunters!
Baca Juga: Simak Informasi Lengkap Tentang Beasiswa LPDP Disini!
Rekomendasi Bimbingan Persiapan Berkas Beasiswa dan Universitas Luar Negeri
Ingin dibimbing untuk mendapatkan contoh essay beasiswa luar negeri dan universitas tujuan? Yuk konsultasi dengan konsultan expert Schoters agar persiapan beasiswamu lebih terarah.
Butuh program lain untuk persiapan beasiswa dan masuk universitas luar negeri? Cek program terbaik dari Schoters untuk bimbingan persiapanmu, dijamin terlengkap.
Bagikan artikel ini:
Kalender Beasiswa
Temukan 150+ beasiswa terlengkap dari 20+ negara
Artikel Lainnya
7 Jenis Visa Kerja di Jerman dan Persyaratan Pendaftarannya
Beasiswa KGSP/GKS-U Scholarship: Persyaratan, Tahapan, & Tipsnya
Apa itu Foundation Program?
Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser .
Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.
- We're Hiring!
- Help Center
Teori Hubungan Internasional,
Related Papers
rica poetree
Realism materialism Marxism
Ahmad A R I Irsal
Realisme, Neo-Realisme, Liberalis, dan Neo-Liberalisme
Andriani Arum
1) Menurunnya kepercayaan negara-negara terhadap Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) dan terciptanya efek domino dimana negara menyatakan keluar dari ICC: Menggunakan pandangan Critical Theory Kita akan kembali lagi diingatkan akan situasi dimana Timur ingin lepas dari pengaruh Barat termasuk dalam hal hukum pidana internasional. Mahkamah Pidana Internasional atau ICC yang terbentuk dari Statuta Roma, mengatur segala proses pengadilan dari investigasi sampai putusan dan vonis negara-negara yang dituntut akibat tindak kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan. Sebuah negara anggota diharapakan melakukan kerjasama akan aktivitas investigasi atau penegakan hukum ala Statuta Roma yang didukung oleh undang-undang domestik (Cryer, 2010 p.85). Negara yang telah meratifikasi statuta tersebut dengan kata lain telah ternaung di bawah payung hukum internasional oleh ICC. Namun ketentutan yurisdiksi mahkamah ini juga tergantung dari kegagalan negara tersebut menegakkan hukum di wilayahnya (Cryer, 2010 p.75). ICC termasuk hal yang baru dan kontemporer mengingat kemunculannya yang jauh lebih muda dibanding PBB, kehadiran mahkamah ini masih memerlukan banyak koreksi dan evaluasi dari segi efektivitas, prinsip dasar, relevansi, kestabilan dan dominasi yang membuatnya berjalan. Maka disitulah pandangan Teori Kritis memiliki kekuatan untuk menjelaskan. Mahkamah ini akan menegakkan hukum ditengah hubungan antar negara yang anarki, pasti akan menemukan bias dalam hal compliance peraturan negara-negara besar. Segala pertanyaan " mengapa harus… " akan tertuju pada hakikat berdirinya ICC. Robert Cox dan pakar teori kritis mencari pengetahuan/jawaban untuk tujuan yang lebih luas: untuk membebaskan kemanusiaan dari struktur politik dunia yang menindas dan dikontrol oleh kekuatan hegemoni (Jackson & Sørensen, 2013 p.409). Hukum yang dilambangkan oleh dewi keadilan yang tertutup matanya semakin menggambarkan objektifitas yang jelas dan seadil mungkin. Yang diharapkan dari ICC adalah bukan sekedar investigasi dan proses hukum atas pelanggaran perjanjian melainkan ilmu yang mendasari adanya peraturan ditengah masyarakat anarki dan kebijaksanaan dalam implementasinya.
Arindha M Pangestu
Fathur Rahman
This paper describes the sources of International Relations Theory in Indonesia into four main points: (1) the diversity of customs and cultures that gave birth to the political culture; (2) the strong influence of Islam in Indonesia; (3) the political behavior of Indonesia’s leaders as a source of theory; (4) the improvement towards the curriculum of the study of international relations in Indonesia. As also describes the potentials of what is owned by Indonesia in the birth of the theory of international relations that can be detached from the west concepts.
Aurellia Sekar
Saraya Adzani
Metodologi Ilmu Hubungan Internasional: Perdebatan Paradigmatik dan Pendekatan Alternatif
Yohanes Sulaiman
Pendahuluan Merujuk karya Imre Lakatos “Falsification and the Methodology of Scientific Research Programmes”, ada tiga landasan epistemologi yang dijadikan pijakan oleh Mohtar Mas’oed ketika membuat buku pegangan Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi, yaitu “Apa yang kita ketahui?” (yang disimpan dalam bentuk teori); “Bagaimana kita tahu itu?” (pembahasan tentang metodologi); dan “Dengan cara apa kita tahu itu?” (teknik atau metode). Meski tulisan ini tidak hendak mengulas landasan Epistemologi Lakatosian secara keseluruhan, namun landasan yang pertama yaitu “Apa yang kita ketahui?” (yang disimpan dalam bentuk teori), akan dibahas secara rinci pada bagian pra isu metodologi buku ini. Sebelum masuk kepada isu yang menjadi bahasan utama buku ini yaitu metodologi, penulis ingin menyegarkan para akademisi HI untuk mengingat kembali perjalanan pengembangan teori dalam ilmu HI. Untuk mempermudah pemahaman, penulis akan membagi sistematika tulisan ini menjadi lima bagian yang saling terkait: 1. Mengenal Teori; 2. Mendebat Teori: Masalah Asumsi Dasar; 3. Mendebat Teori: Observasi Fenomena; 4. Mendebat Teori: Evaluasi Pentingnya Teori; 5. Mendebat Teori: Kemampuan Prediksi.
20_032 Rizki Maulana Prasetyo
Jurnal Global & Strategis
Perkembangan terkini telah menghadapkan teori Hubungan Internasional kepada kritik tajam yang terpusat pada relevansi kajian teoritis terhadap permasalahan internasional aktual. Penulis bermaksud membela relevansi filosofis dan praktis teori hubungan internasional sebagai sebuah produk intelektual. Metateori yang abstrak sekalipun terbukti sahih untuk diterapkan secara empiris. Argumen dikonfirmasi melalui dua tahapan pembahasan yang meliputi: (1) falsifikasi logika berfikir yang mencetuskan keraguan mengenai status aksiologis teori hubungan internasional, dan (2) menunjukkan konteks epistemologi yang mendukung validitas teori hubungan internasional sebagai referensi sosial dan kebijakan. Kata-Kata Kunci: teori Hubungan Internasional, kritik, relevansi, epistemologi, aksiologi, kebijakan.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
RELATED PAPERS
Aulia Djatnika
irfan abdurrahman
Label Vendor
Muhammad Sholik , khusnul mufa'idah
ramli dollah
Ardy Septian
Vinsensio Dugis
Wisnu Aikyo
Hayati Harahap
zumaila utami
Universitas Riau
Luerdi Luerdi
defi rayadi
Yuni Kurnia
Nur Utami Ningsih
Jurnal Transnasional
Yessi Olivia
Fachri Pramuja
Anggalia Putri
Rahmad Sarwa Putra
Nur Annisaa Pratiwi
RELATED TOPICS
- We're Hiring!
- Help Center
- Find new research papers in:
- Health Sciences
- Earth Sciences
- Cognitive Science
- Mathematics
- Computer Science
- Academia ©2024
- Konsultasi Disertasi
- Order Pembuatan Tesis
- Order Pembuatan Skripsi
- Katalog Tesis
- Katalog Skripsi
Kumpulan Judul Contoh Tesis Hubungan Internasional
Home → Katalog → Kumpulan Judul Contoh Tesis Hubungan Internasional
Hubungan internasional adalah hubungan antarbangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional Negara tersebut. Hubungan politis, budaya, ekonomi ataupun pertahan dan keamanan. Organisasi-organisasi seperti Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), Perkumpulan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), Organisasi perdangangan dunia (WTO), dan sebagianya berperan besar untuk menjembatani kepentingan berbagai Negara.
Bagi mahasiswa yang mengambil program studi hubungan internasional tentunya sangat tertarik untuk mempelajari ini. Di bawah ini kami sajikan beberapa contoh judul tesis hubungan internasional sebagai referensi bagi mahasiswa yang akan menempuh tesis.
Judul Contoh Tesis Hubungan Internasional SOFT COPY KODE O.18 (PDF)
- Aliansi militer Amerika Serikat dan Korea Selatan- kebijakan Extended Deterrence terhadap stabilitas keamanan Korea Selatan (2005-2010)
- Aspek hukum perlindungan terhadap industri perikanan dalam negeri melalui pengendalian impor produk perikanan
- Bagaimana faktor-faktor domestik mempengaruhi dinamika persenjataan Indonesia pada tahun 2004-2009
- Dampak liberalisasi industri tekstil terhadap kesejahteraan perempuan buruh di industri tekstil nasional pada masa pemerintahan Suharto dan Susilo Bambang Yudhoyono_unlocked
- Demokrasi dan transfer persenjataan
- Kebijakan luar negeri Jerman dalam merespon isu perubahan iklim global (periode 1997-2007
- Kebijakan korea selatan terhadap kresis nuklir semenanjung korea
- Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia menggagas pembentukan ASEAN Security Community tahun 2003
- Penolakan China terhadap tekanan Amerika Serikat dalam reformasi kebijakan nilai tukar China periode 2003 – 2005
- Kebijakan luar negri Amerika Serikat masa pemerintahan George Walker Bush terhadap krisis nuklir Iran ( perode pengamatan 2002-2006 )
- Bangkitnya Gerakan Sosial Baru dan implikasinya terhadap Bolivia tahun 2003-2006 – Studi kasus kebijakan nasionalisasi Bolivia tahun 2006
- Analisis dimensi operasional strategi deterens kumulatif Israel dalam perang Asimetris dengan Hezbollah pada penyerangannya ke Lebanon tahun 2006
- Faktor-faktor yang mempercepat kebijakan Pemerintah George W Bush atas rencana penarikan pasukan AS di Irak
- Identitas Islam moderat dalam kebijakan luar negeri Indonesia _ 2004-2011
- Implementasi Revolution in Military Affairs (RMA) dalam kebijakan pertahanan Indonesia
- Implikasi Letter of Intent IMF dalam kebijakan impor beras Indonesia (2004-2010)
- Kebebasan kehidupan beragama di Indonesia dan strategi komunikasi diplomasi Indonesia
- Kebijakan luar negeri Australia terhadap Indonesia- kebijakan kontra- terorisme pasca serangan Bom Bali 1 (2002-2008)
- Kebijakan politik pertahanan udara Indonesia _ studi kasus penyerahan kontrol wilayah udara Indonesia kepada Singapura
- Liberalisasi migas dan melemahnya peran negara dalam penguasaan energi strategis_ studi kasus penguasaan Operatorship Blok Cepu tahun 2006
- Partisipasi masyarakat dalam implementasi proyek REDD+ _ studi kasus Kalimantan Forests and Climate Partnership di Desa Petak Puti, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah
- Pelaksanaan operasi intelijen penanggulangan terorisme dalam perspektif keamanan nasional _ studi kasus penangkapan Hambali_unlocked
- Pengaruh Economic Cooperation Framework Agreement (ECFA) sebagai Soft Power China terhadap preferensi Reunifikasi Damai Taiwan (2008-2011)
- Peran Amerika Serikat dalam demokratisasi dan kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia _ 1985-1999
- Peran partai politik dalam pengisian jabatan menteri pada sistem presidensial Indonesia setelah Amandemen UUD 1945
- Posisi Indonesia dalam perdagangan karbon internasional _ mekanisme pembangunan bersih = Indonesian position in international carbon trading _ clean development machanism
- Proses ASEAN sebagai security community _ studi kasus konflik bersenjata Thailand dan Kamboja 2008-2011
- Strategi Hamas dalam memenangi perang atas Israel tinjauan kasus perang Gaza _ 27 Desember 2008-18 Januari 2009 dan 14-22 November 2012
- Strategi keamanan Amerika Serikat ditengah peningkatan kapabilitas militer China 2002-2010
- Strategi pertahanan Taiwan dalam mengatasi ancaman Cina 2000-2004
- IMF dan isu lingkungan hidup di Indonesia/ Studi kasus implikasi kebijakan SAP IMF terhadap kerusakan hutan Indonesia periode 1998-2001
- Hubungan IMF-RI / Studi tentang faktor-faktor yang melatar belakangi tekanan IMF terhadap pemerintah Indonesia periode 1997-2004
- Faktor penyebab tidak tercapainya kesepakatan reformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam hal perluasan keanggotaan (1997-2006)
- Perubahan politik luar negeri Amerika Serikat di bawah pemerintahan presiden George W. Bush Jr. terhadap program nuklir India (periode 2000-2006)
- Upaya pemerintah Indonesia dalam mengkonstruksikan hukum transnational cyber crime
- Hubungan Asia Forest Partnrship (AFP) dengan Indonesia dalam mengatasi masalah illegal logging (2002-2006)
- Nota kesepahaman antara pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka / Implikasi politik internasinal terhadap resolusi konflik internal
- Pergeseran kepemimpinan Jepang ke China di Asia / Studi ekonomi politik internasional ( periode 2002-2005)
- Studi atas dukungan Inggris terhadap invasi Amerika Serikat atas Irak 2003
- Dilema Pakistan dalam menghadapi terorisme dan hubungannya dengan Amerika Serikat ( 2001-2006 )
- Kasus teror bom Bali tahun 2002 dampaknya pada hubungan Indonesia Jepang khususnya terhadap fluktuasi jumlah kunjungan turis Jepang ke Bali
- Kerjasama kepolisian Repubblik Indonesia dengan Australian Federal Police dalam penanganan terorisme di Indonesia / Studi tentang pengungkapan kasus bom Bali.
- Tinjauan paradigma hubungan internasional dalam perjanjian keamanan RI-Australia tahun 2006
- Dampak Operasional Multinational Corporation (MNC) terhadap masyarakat lokal/ studi kasus PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika-Papua periode 2001-2005
- Implikasi kebijakan IMF terhadap pemulihan ekonomi Indonesia/ studi kasus penutupan 16 bank periode 1997-1998
- Pengaruh pembangunan kekuatan militer Indonesia dan Malaysia (periode 2000-2005)
- Kebijakan luar negeri Republik Indonesia terhadap Myanmar/ studi kasus isu demokrasi di Myanmar
- KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA (1993-1997), 00
- PENGARUH TEKANAN INTERNASIONAL TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM RANGKA PENGHORMATAN HAK ASASI MANUSIA, 01
- PENATAAN INDONESIA PADA STANDAR-STANDAR HAK ASASI MANUSIA INTERNASIONAL DALAM KURUM WAKTU 1991-2002, 03
- TIGER WOODS SEBAGAI REPRESENTASI MASYARAKAT MULTIKLTURAL AMERIKA,03
- FAKTOR PERS DALAM POLITIK LUAR NEGERI AUSTRALIA TERHADAP INDONESIA DALAM KASUS TIMOR TIMUR PASCA JAJAK PENDAPAT, 00
- KEBIJAKAN PEMERINTAH JOHN HOWARD TERHADAP HAK ASASI KAUM ABORIGIN PERIODE 1998-1999, 03
- KONSEP MISI, HAK ASASI MANUSIA DAN SIKAP AMERIKA TERHADAP PEMERINTAHAN ORDE BARU (1967-1997), 98
- KEBIJAKASANAAN HAK ASASI MANUSIA DAN MISI AMERIKA DALAM POLITIK LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT DIBAWAH PEMERINTAHAN PRESIDEN JIMMY CARTER (1977-1981),93
- PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA PADA MASA PERANG NABI MUHAMMAD (STUDI FENOMENOLOGI ATAS PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA PADA MASA PERANG NABI MUHAMMAD DITINJAU DARI SUDUT HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL),05
- HAK ASASI MANUSIA DALAM ISLAM (STUDI TERHADAP FAHAM JARINGAN ISLAM LIBERAL TENTANG KEBEBASAN BERAGAMA),07
- KONSEP MANUSIA UTUH EMERSON YANG TERCERMIN PADA KEBIJAKSANAAN POLITIK PRESIDEN JOHN F.KENNEDY,88
- TIGER WOOD SEBAGAI REPRESENTASI MASYARAKAT MULTIKULTURAL AMERIKA,03
- FAKTOR PERS DALAM POLITIK LUAR NEGERI AUSTRALIA TERHADAP INDONESIA DALAM KASUS TIMOR-TIMUR PASCA JAJAK PENDAPAT, 00
- PEREDAAN KETEGANGAN DALAM PERSPEKTIF KONSTRUKTIVIS (STUDI KASUS KONFLIK KORUT & KORSEL)(2000-2002), 09
- BENTURAN INTERVENSI TERHADAP BANTUAN KEMANUSIAAN DI DARFUR, 08
- DAMPAK KEMAJUAN EKONOMI CHINA-INDIA TERHADAP PROSES INTEGRASI EKONOMI ASEAN (STUDI KASUS 2000-2008), 10
- DAMPAK OPERASIONAL MULTINATIONAL CORPORATION TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (STUDI KASUS PT FREEPORT INDONESIA DI KABUPATEN MIMIKA-PAPUA PERIODE 2001-2005, 07
- DILEMA PAKISTAN DALAM MENGHADAPI TERORISME DAN HUBUNGANNYA DENGAN AS (2001-2006), 07
- DIPLOMASI ENERGI RUSIA ERA PUTIN TERHADAP UNI EROPA (STUDI KASUS SENGKETA GAS RUSIA-UKRAINA JANUARI 2006), 10
- DIPLOMASI SETENGAH HATI INDONESIA TERHADAP AS (KASUS BANTUAN IMF) DI ERA KRISIS 1998-2004, 09
- DIPLOMASI UNI EROPA PADA PERUNDINGAN PERDAGANGAN SEKTOR PERTANIAN WTO 2001-2005 (STUDI KASUS : COMMON AGRICULTURAL POLICY (CAP), 09
- EKSPANSI MNC CHINA DI ASIA TENGGARA (STUDI KASUS : PETROCHINA DI INDONESIA (2002-2008), 09
- FAKTOR PENYEBAB KRISIS FINANSIAL GLOBAL 2008 SERTA AKSES KRISIS TERHADAP TATANAN EKONOMI GLOBAL, 09
- FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INTERVENSI MILITER RUSIA TERHADAP GEORGIA TAHUN 2008, 09
- ANCAMAN CHINA TERHADAP DOMINASI EKONOMI POLITIK JEPANG DI ASEAN (PERIODE 1999-2004), 06
- AL GORE V. GEORGE W. BUSH DALAM PEMILIHAN PRESIDEN AMERIKA 2000, 03
- ANALISIS KONTRASTIF MODALITAS IMPERATIF BAHASA JEPANG DAN BAHASA INDONESIA (DALAM KERANGKA KESEPADANANNYA DI DALAM NOVEL MADOGIWA NO TOTTO-CHAN DAN TERJEMAHANNYA), 04
- APEC SEBAGAI MEKANISME KERJASAMA REGIONAL-TINJAUAN ATAS PILAR KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK, 03
- ASPEK PERTANAHAN DAN KEAMANAN DARI KEBIJAKAN LUAR NEGERI AS TERHADAP IRAK : MASALAH WEAPONS OF MASS DESTRUCTION (PERIODE TAHUN 1991-2000), 03
- BANTUAN ADB DI INDONESIA KURUN WAKTU 1997-2000, 03
- BERUBAHNYA MANAJEMEN TOP DOWN KE MANAJEMEN PARTISIPATIF DAN KEBERHASILANNYA : KASUS GENERAL ELECTRIC, 97
- BUDAYA KORPORASI DAN ALIH TEKNOLOGI DI PERUSAHAAN TRANSNASIONAL AMERIKA (STUDI KASUS SISTEM COUNTERPART DI PT FREEPORT INDONESIA, PERIODE 1997, 98
- CODE OF CONDUCT (COC) DALAM INDUSTRI APPAREL (KASUS CODE OF CONDUCT GAP), 03
- DAMPAK AMBIVALENSI WANITA KELAS MENENGAH AMERIKA TERHADAP RATIFIKASI EQUAL RIGHTS AMANDEMENT, 98
- DAMPAK INTERNASIONALISASI EKONOMI PADA PERUBAHAN DOMESTIK INDONESIA, 99
- DAMPAK PERGANTIAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TERHADAP KONDISIONALITAS DAN PENYALURAN BANTUAN LUAR NEGERI JEPANG KEPADA PERIODE 1998-1999, 02
- DAMPAK PERSEPSI PELAKU PASAR VALUTA ASING ATAS PERISTIWA INTERNASIONAL TERHADAP FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA PERIODE 1997-1998, 01
- DIATESIS PASIF DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA INDONESIA : SEBUAH ANALISIS KONTRASTIF, 01
- DIPLOMASI LINGKUNGAN AS DALAM KONVENSI PERUBAHAN IKLIM (1992-2002), 02
- DIPLOMASI RI DALAM UPAYA PENYELESAIAN MASALAH TIMTIM SECARA ADIL, TUNTAS, MENYELURUH DAN DITERIMA INTERNASIONAL : DIALOG SEGITIGA (TRIPARTITE TALK) 1992-1999),99
- DIPLOMASI TIMTIM PADA MASA PEMERINTAHAN HABIBIE, 02
- EFEKTIVITAS KERJASAMA INTERNASIONAL DALAM MASALAH LINGKUNGAN PASCA KTT BUMI 1992 (STUDI KASUS KONVENSI PERUBAHAN IKLIM), 02
- EKSISTENSI ORANG-TUA TUNGGAL WANITA ATAS PILIHAN SENDIRI PADA TAHUN 1980AN : KEBEBASAN MEMILIH DAN KEMAMPUAN EKONOMI, 97
- ANALISA KERJASAMA ASEAN DALAM BIDANG HAM TAHUN 1997-2000, 04
- ANALISA PELAKSANAAN LETTER OF INTENT RI-IMF DI ERA PEMERINTAHAN SOEHARTO, HABIBIE, DAN GUS DUR, 04
- A CASE STUDY OF AMERICAN LEGAL CULTURE FLEXIBILITY (THE SUPREME COURT’S CONTROVERSIAL DECISION OF 1935-1937), 89
- AGAMA KAKURE KIRISHITAN SEBAGAI UNSUR KEAGAMAAN UTAMA DALAM PEMUJAAN LELUHUR, 94
- AMAKUDARI DALAM KEBIJAKAN MITI JEPANG (1960AN – 1870AN), 04
- AMBIVALENSI DALAM KEBIJAKSANAAN LUAR NEGERI AS PADA MASA PRESIDEN FD ROSEVELT, 97
- AMBIVALENSI EMILY DICKINSON TERHADAP IDEOLOGI KEWANITAAN SEJATI VICTORIA : ANALISIS LIMA BELAS SURAT DAN TIGA PULUH EMPAT PUISI, 96
- AMBIVALENSI NILAI YANG MEWARNAI KEHIDUPAN KELAS MENENGAH AMERIKA , SEPERTI TERLIHAT DALAM NOVEL-NOVEL SCOTT FITZERALD, JOHN STEINBECK DAN JOHN UPDIKE, 95
- AMBIVALENSI PIKIRAN NATHANIEL HAWTHORNE DALAM THE SCARLET LETTER, 88
- ASIA-EUROPE MEETING; PERAN DAN PROSPEKNYA DALAM PENGEMBANGAN KERJASAMA BIDANG EKONOMI ANTARA ASIA DAN EROPA, 07
- FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN KEPEMIMPINAN AS PADA PETA JALAN DAMAI TERHADAP PROSES PERDAMAIAN ISRAEL-PALESTINA (JUNI 2003-DESEMBER 2004), 05
- ISU KOLONIALISME JEPANG DALAM POLITIK LUAR NEGERI CHINA TERHADAP JEPANG (2001-2006), 06
- KEBIJAKAN NILAI TUKAR FLOATING RATE DI INDONESIA (STUDI TENTANG PERAN IMF DALAM MENGATASI KRISIS MONETER INDONESIA 1997-1998), 06
- KONFLIK INTERNAL DI SIERRA LEONE; PERAN LIBERIA DAN REVOLUTIONARY UNITED FRONT (RUS) DALAM EKSPLOITASI BERLIAN), 06
- SHANGHAI COORPERATION ORGANIZATION; PENGARUH DAN PROSPEKNYA TERHADAP LINGKUNGAN STRATEGIS ASIA PASIFIK, 03
- TRADISI PEMIKIRAN HI; MODERN DAN ALTERNATIF PASCA KOLONIALISME, 06
- UPAYA JEPANG UNTUK MENGATASI PENINGKATAN PERAN CHINA DI KAWASAN ASIA TIMUR (STUDI KASUS EAST ASIA SUMMIT 2005), 07
- HUBUNGAN ACP-UE SEBELUM DAN PASCA PERJANJIAN COTONOU 2000, 07
- KAJIAN LITERATUR TENTANG MC DONALD’S DALAM KEBUDAYAAN KONSUMEN AMERIKA : MAKNA MCDONALD’S BAGI MASYARAKAT KONSUMEN AMERIKA DI ERA TAHUN 1970-AN, 05
- KEBIJAKAN IMIGRASI AS TERHADAP IMIGRAN ILEGAL (STUDI KASUS : IMIGRAN ILEGAL ASAL MEKSIKO DI CALIFORNIA TAHUN 1900-AN SAMPAI DENGAN AWAL TAHUN 2000-AN), 06
- KEBIJAKAN PEMERINTAHAN REAGAN TERHADAP PEREKONOMIAN RESERVASI INDIAN DI AS (1981-1988),07
- KEBIJAKAN POLITIK ANTI RASISME PRESIDEN HARRY S TRUMAN, 05
- KEBIJAKAN PRESIDEN FRANKLIN DELANO ROOSEVELT MENGATASI KEMISKINAN PEDESAAN MELALUI AGRICULTURAL ADJUSTMENT ACT 1933-1936 : STUDI KASUS IOWA, 06
- KEWIRAUSAHAAN NATION OF ISLAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMBERDAYAAN WARGA MUSLIM AFRO AMERIKA, 07
- KONSEP JIGA DALAM NOVEL KOJINTEKI NA TAIKEN KARYA OE KENZABURO, 05
- KONTROVERSI FREEDOM OF SPEECH THE DIXIE CHICKS DALAM POP CULTURE AS PADA MASA PERANG IRAK DALAM RENTANG WAKTU TAHUN 2003-2007, 07
- MAKNA HADAKA MATSURI DI DALAM MASYARAKAT JEPANG DEWASA INI (STUDI KASUS DARI SAIDAIJI EYOU DI OKAYAMA, JEPANG), 07
- NILAI-NILAI AMERIKA DALAM CERITA FILM FORREST GUMP, 05
- TELEVISI DAN KEJAHATAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI AS, 06
- THE DUAL EDGE PERSPEKTIVE OF EXPORT QUALITY IN A COMPETITIVE EUROPEAN MARKET : A CASE STUDY OF PT SELAMAT SEMPURNA, TBK (SS), 07
- UNI EROPA SEBAGAI PASAR WISATAWAN POTENSIAL BAGI INDUSTRI PARIWISATA ASIA : PELUANG INDONESIA SEBAGAI DESTINASI UTAMA, 07
- A ALASAN JEPANG UNTUK MENJADI ANGGOTA TETAP DEWAN KEAMANAN PBB (STUDI TENTANG DIPLOMASI INTERNASIONAL JEPANG PASCA PERANG DUNIA KE-II), 08
- A ANALISIS KOIZUMI DOCTRINE DALAM KONTEKS PERSAINGAN JEPANG DENGAN CINA DI ASEAN, 09
- ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN OTOMOTIF INGGRIS DAN JEPANG (STUDI KASUS LAND ROVER DAN TOYOTA DI INDONESIA), 05
- DAMPAK KEPUTUSAN PEMBUBARAN IGGI TERHADAP HUBUNGAN EKONOMI INDONESIA-BELANDA TAHUN 1992-1997, 03
- DAMPAK NEGATIF PERKOTAAN TERHADAP KEHIDUPAN WARGA AFRO-AMERIKA; ANALISIS NOVEL NATIVE SON DAN THE STREET KARYA ANN PETRY, 94
- ETIKA LINGKUNGAN DAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP AS PADA MASA BILL CLINTON (1993-1997) : STUDI KASUS PT FREEPORT INDONESIA, 98
- EFEKTIVITAS DIPLOMASI EKONOMI; SK INDONESIA DALAM MENARIK FOREIGN DIRECT INVESTMENT 1992-1999, 99
Leave a Reply Cancel reply
Name (required)
Email (will not be published) (required)
Popular Search Terms
- judul tesis
- contoh tesis bahasa indonesia
- tesis manajemen keuangan
- judul proposal
- tesis manajemen pendidikan
- contoh tesis s2
- contoh sumber daya manusia
- judul tesis manajemen keuangan
- contoh judul tesis
- judul tesis hukum
- contoh tesis pendidikan
- contoh judul penelitian sosial
- judul penelitian sosial
- contoh tesis bahasa inggris
- contoh thesis bahasa inggris
- contoh tesis manajemen pendidikan
- Kumpulan Tesis Manajemen Pendidikan 1.2k views
- Kumpulan Judul Contoh Tesis Pendidikan Agama Islam Terbaru 1.1k views
- Kumpulan Judul Contoh Tesis Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) 1k views
- Kumpulan Judul Tesis Manajemen 748 views
- Kumpulan Judul Contoh Tesis Magister Administrasi Publik 636 views
- Kumpulan Judul Contoh Tesis Administrasi Rumah Sakit Tahun 2021 Terbaru 571 views
- Kumpulan Judul Contoh Tesis Kesehatan Masyarakat Tahun 2021 Terbaru 497 views
- Kumpulan Judul Contoh Tesis Manajemen Pemasaran tentang Perilaku Konsumen 483 views
- Kumpulan Judul Contoh Tesis Akuntansi 463 views
- Judul Tesis Manajemen Keuangan 413 views
IMAGES
VIDEO
COMMENTS
tugas essay pendek hubungan internasional di eropa european international society: sebuah studi kritis tugas dikumpulkan pada 18 oktober 2011 jurusan hubungan internasional fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
Tulisan ini hendak menelusuri hubungan reflektif antara negara dan kemanusiaan dalam dua pandangan utama dalam ilmu hubungan internasional yakni realisme dan liberalisme.
1.Metodologi Hubungan Internasional. a.Gambarkan struktur teori dan jelaskan masing-masing variabelnya. Teori Hubungan Internasional adalah seperangkat ide yang menjelaskan bag aimana....
Tigve Nathiessen Hubungan Internasional merupakan bagian dari ilmu politik dan karena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional, organisasi dan administrasi internasional,, serta hukum internasional.
Hasil post-test mengenai kebermanfaatan materi webinar bagi peserta Webinar "Penulisan Esai Akademik dan Strategi untuk Lolos Konferensi Internasional" yang dilaksanakan tanggal 13 Desember 2020...
Contoh Judul Skripsi Hubungan Internasional. 1. Implikasi Strategi Diplomasi Ekonomi Tiongkok terhadap Keamanan Regional Asia Tenggara. 2. Analisis Peran Negara Kepulauan Teritorial dalam Penentuan Batas Laut Wilayah ZEE. 3. Dampak Globalisasi terhadap Politik Identitas dalam Hubungan Internasional. 4.
Esai Akademik Politik dan Hubungan Internasional Rabu, 8 Agustus 2018. Krisis di Negara Bagian Rakhine sudah ada sejak lama. Sejak 1962, selama rezim militer, kekerasan atas nama etnis dan agama telah terjadi dan menyebabkan tragedi yang menyedihkan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Agustus 17, 2023. Paradiplomasi: bagaimana pemerintah daerah berperan sebagai aktor diplomasi internasional. Ayu Anastasya Rachman, Universitas Bina Mandiri Gorontalo.
Contoh yang paling mudah dari pentingnya hubungan internasional bagi Indonesia adalah ketika bangsa ini baru saja memproklamasikan kemerdekaannya. Untuk diakui bahwa Indonesia memang sudah merdeka maka para pendir bangsa menjalin hubungan dengan negara lain seperti India, Australia, Amerika Serikat, Belgia, Mesir, Palestina dan lainnya.
Perkembangan terkini telah menghadapkan teori Hubungan Internasional kepada kritik tajam yang terpusat pada relevansi kajian teoritis terhadap permasalahan internasional aktual. Penulis bermaksud membela relevansi filosofis dan praktis teori hubungan internasional sebagai sebuah produk intelektual. Metateori yang abstrak sekalipun terbukti ...
Makalah ini membahas tentang hubungan internasional antara negara, termasuk pengertian, dampak mengucilkan diri dari pergaulan antarbangsa, dan pentingnya hubungan internasional.
Sebagai salah satu cara untuk semakin berkontribusi terhadap perkembangan bangsa, saya ingin segera menyelesaikan program pendidikan sarjana jurusan Hubungan Internasional. Pasca lulus, saya akan terjun sebagai seorang diplomat ulung yang mampu menempatkan Indonesia sebagai pemain utama, tidak hanya di Asia, namun juga di pentas dunia.
Mengutip isi dokumen Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 2625 Tahun 1970 [PDF], ada 7 prinsip di dalam hubungan internasional. Secara garis besar, prinsip-prinsip itu mendorong kerja sama antar-negara dengan semangat mewujudkan perdamaian dunia, dan penghormatan terhadap kedaulatan masing-masing.
Pada UUD 1945 tidak hanya mengatur mengenai hubungan lembaga negara, hak asasi manusia, aspek-aspek hukum internasional saja, melainkan juga mengatur yang ada didalamnya yaitu pengaturan terkait wilayah negara dan juga hak mengenai penguasaan negara atas sumber daya alam yang ada.
February 2015. Publisher: Tiara Wacana. ISBN: 978-979-1262-61-3. Authors: Mohamad Rosyidin. Universitas Diponegoro. Citations (10) Abstract. This is the first textbook examining constructivism as...
2.1. Hubungan Internasional Pemahaman Ilmu Hubungan Internasional secara epistemologis, perlu dimulai dengan menggambarkan bagaimana ilmu ini berkembang. Dengan demikian kita dapat memahami variasi pemikiran yang selama ini muncul dan dinamika diskusi yang terjadi di antara berbagai pemikiran. Tanpa pemahaman,
Liputan6.com, Jakarta Dalam panggung global yang semakin terhubung, contoh konflik internasional menjadi sorotan penting dalam studi hubungan antarnegara. Konflik internasional dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari sengketa wilayah hingga perbedaan ideologi. Memahami contoh-contoh konflik internasional ini penting untuk menganalisis dinamika politik global dan upaya perdamaian dunia.
Buku berjudul Intermestik sebagai Pendekatan dalam Studi Hubungan Internasional: Pengantar dan Contoh Penelitian ini merupakan hasil kerja sama antara dosen mata kuliah Intermestik dengan mahasiswa HI pada kelas Isu-isu Intermestik (Internasional-Domestik) angkatan 2013 di Universitas Muhammadiyah Malang.
Berikut struktur lengkap dan contoh essay beasiswa luar negeri yang benar. 1. Pendahuluan essay beasiswa luar negeri. Ketika menulis pendahuluan essay beasiswa luar negeri, pastikan Hunters dapat menarik perhatian pembaca dan menyebutkan tujuan akademik dan karir yang akan dicapai.
Dalam artikel ini disimpulkan bahwa keamanan nasional dalam konteks isu global kontemporer pada prespektif hubungan internasional adalah hal yang kompleks. Hal ini kemudian dijelaskan dalam...
Perkembangan terkini telah menghadapkan teori Hubungan Internasional kepada kritik tajam yang terpusat pada relevansi kajian teoritis terhadap permasalahan internasional aktual. Penulis bermaksud membela relevansi filosofis dan praktis teori hubungan internasional sebagai sebuah produk intelektual.
Essay - Hukum Internasional | PDF. Teks tersebut membahas tentang hukum internasional dan kasus pembajakan kapal MV Sinar Kudus oleh perompak Somalia pada tahun 2011 dimana 20 awak kapal WNI disandera selama 46 hari.
Kumpulan Judul Contoh Tesis Hubungan Internasional. Hubungan internasional adalah hubungan antarbangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional Negara tersebut. Hubungan politis, budaya, ekonomi ataupun pertahan dan keamanan.
Dokumen tersebut memberikan latihan soal dan kunci jawaban mengenai bab Hubungan Internasional untuk mapel PKn SMA/MA kelas XI. Terdapat 36 soal pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek Hubungan Internasional seperti lembaga politik luar negeri, perjanjian internasional, organisasi internasional, dan politik luar negeri Indonesia.